"Ibu...apakah orang seperti saya bisa punya pacar", kata Tarmin
"Apakah saya boleh dan bisa beristri dan mempunyai anak", tambah Tarmin.
Saya melihat istri saya berlinangan air mata...dan tidak segera mampu menjawab. Mungkin dia terkenang masa kecil Tarmin dan keluarga Tarmin yang hidup sangat susah. Mungkin juga dia terharu mengingat waktu itu dia mendidik Tarmin yang harus disiplin minum obat dan mengantarnya kontrol turin ke rumah sakit. Tarmin bagaikan anak sendiri bagi istri saya. Dan kini Tarmin tumbuh menjadi anak dewasa meskipun terus menerus disiplin minum obat, seperti anak dewasa lain umumnya, sudah bekerja, dan bahkan kini Tarmin bertanggungjawab menghidupi orang tuanya. Dan akhirnya istri saya menjawab:
"Mengapa tidak nak....tentu boleh dan kamu bisa memiliki sebuah keluarga". [# # #]
https://nawakamalfoundation.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H