Mohon tunggu...
Emi julaikah
Emi julaikah Mohon Tunggu... -

senyum semangat :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Alas Purwo Itu Tidak Seram Tapi Indah

18 April 2016   19:32 Diperbarui: 18 April 2016   20:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tertunda sejak lama, akhirnya niat saya dan sekeluarga untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di alas purwo akhirnya terwujud. Padahal saya tinggal didekat kawasan hutan alas purwo (tegaldlimo) tetapi baru sekali ini bisa berkunjung.

Mendengar Alas Purwo, tentunya bagi beberapa orang mungkin akan berfikiran kawasan hutan yang sangat angker. Tempatnya yang tak berpenghuni dan bersuasana mistis, yang membuat hutan ini terasa angker. Selain suasananya yang mistis hutan ini juga mempunyai cerita dan tempat mistis. Seperti orang yang tidak bisa kembali setelah berjelajah dialas purwo, tempat mencari ilmu mistis, pesugihan, tidak diperboleh kan menoleh ke belakang atau kerajaan jin yang sangat kuat, bahkan konon katanya tempat kediaman nyi roro kidul.

Nama alas purwo sendiri memiliki arti hutan pertama atau hutan tertua di pulau jawa. Istilah purwo dalam nahasa jawa berarti kawitan atau permulaan, sehingga alas purwo berarti jutan pertama atau hutan tertua di pulau jawa. Alas purwo dipandang sebagai situs penciptaan pertama dibumi, tanah awal mula. Bagi masyarakat banyuwangi, tempat ini dikenal sangat angker dan dikeramatkan. Penduduk sekitar percaya alas purwo terdapat istana jin yang menjadi tempat bagi seluruh jin yang ada di pulau jawa berkumpul. 

Hal ini diperkuat dengan kondisi alam setempat yang berupa hutan yang masih perawan, banyaknya gua, dan terdapat sejumlah situs-situs yang sering kali dijadikan tempat pelaksanaan beragam ritual kepercayaan dan keagamaan. Hal ini bisa dilepaskan dari legenda bahwa ala purwo merupakan tempat terakhir dari pelarian rakyat majapahit dari desakan penyebaran agama islam pada masanya.

 [caption caption="Alas Purwo"][/caption]

Tapi kalau menurut saya itu semua kembali ke yakinan masing-masing percaya atau tidak.Tetapi dibalik cerita tersebut, Alas Purwo memiliki keindahan alami yang sempurna bagi wisatawan yang ingin berlibur ditempat sepi. Bahkan Alas Purwo menjadi destinasi favorit bagi pelancong dunia. Dan itu tebukti dari datangnya wisatawan asing yang datang dari luar negeri ke alas ini, untuk merasakan ganasnya ombak pantai plengkung yang sudah mendunia.

Selain wisatawan manca negara, ada juga wisatawan lokal, pelajar yang ingin melakukan penelitian dan juga umat hindu yang ber ibadah di alas ini. Dan ini membuktikan dari banyaknya wisatawan yang datang, bahwa alas purwo penuh dengan keindahan. Keindahan alam, flora dan fauna, serta sejarah dan lainnya.

Perjalanan kami melalui darat secara keseluruhan ditempuh dalam waktu kurang-lebih 1 jam dari rumah (Kalipait,Tegaldlimo) menuju pintu masuk alas purwo, dengan kondisi jalan yang cukup rusak. Setelah melintasi hutan, kami menemui pos penjagaan Taman Nasional Alas Purwo atau yang biasa disebut dengan pos Rowo Bendo. Biaya masuk sebesar Rp.5000 untuk wisatawan nusantara dan Rp. 150.000 untuk wisatawan asing.

 [caption caption="palang masuk alas purwo"]

[/caption]

Dari pos rowo bendo kami menuju ke padang savana sadengan. Jalan menuju padang savana sadengan terdapat situs kawatan dan pura giri salaka. Konon katanya, situs kawitan ditemukan secara tidak sengaja oleh penduduk sekitar tahun 1965 berupa bongkahan batu bata dan mulai dibuka untuk kegiatan keagamaan pada tahun 1968. Menurut masyarakat hindu sekitar ada kaitanya dengan perjalanan Rsi Markendya menuju bali. Namun secara pasti dan atas keyakinan umat hindu disekitar tegaldlimo,

 bahwasannya situs tersebut sebagai pemujaan Mpu Beradah. Untuk selanjutnya, situs tersebut diyakini sebagai tempat yang sangat suci, sehingga didekat situs itu kemudian didirikan pura giri salaka. Sampai sekarang banyak umat hindu mendatangi tempat ini untuk melakukan acara keagamaan, yaitu upacara pager wesi yang diadakan setiap 210 hari sekali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun