Penting terlebih dahulu untuk mengetahui hakikat atau makna peserta didik agar dapat mengetahui kewajiban dan haknya sebagai peserta didik sehingga dapat menjalankan perannya dengan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, terlebih bagi bangsa dan negara.
Dalam kamus besar bahasa indonesia peserta didik diartikan sebagai orang, anak didik, siswa atau anak sekolah yang sedang menjalani proses belajar. Dengan demikian peserta didik bisa diartikan sebagai individu atau kelompok yang sedang menjalani proses belajar demi mengalami perubahan-perubahan dari tidak dewasa menjadi dewasa.Â
Sedangkan dalam pendidikan Islam peserta didik diartikan sebagai individu yang belum dewasa dan memiliki potensi dasar (fitrah) yang menjalani proses belajar demi mengembangkan potensi dasar tersebut sehingga dapat menjadi manusia yang berguna. Dari penjelasan diatas Islam berusaha menggabungkan pandangan nativisme dan empirisme.Â
Pandangan Nativisme yaitu pandangan yang menganggap bakat dan bawaan adalah faktor terpenting yang mempengaruhi seseorang dengan Empirisme yaitu pandangan yang menganggap bahwa faktor lingkungan adalah faktor utama yang mempengaruhi perubahan seseorang. Islam meyakini bahwa setiap individu memiliki potensi dasar sejak lahir atau secara fitrah akan tetapi bagaimana potensi tersebut dapat berkembang dengan baik juga bergantung pada faktor lingkungan.
Dari penjelasan hakikat tersebut peserta didik merupakan salah satu komponen yang menjadi subjek dalam proses pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas jati diri individu sebagai sumber daya manusia. Karena tujuan utama pendidikan adalah terciptanya peserta didik yang berkualitas.Â
Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa merupakan tonggak kemajuan bangsa. Jika sumber daya manusia di Indonesia berkualitas. Maka segala sarana dan infrastruktur di Indonesia dapat berjalan dengan baik, lapangan pekerjaan pun akan mudah ditemukan. SDM yang baik akan mudah mengolah kekayaan alam Indonesia. Karenanya penting mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H