Varisela atau sering disebut dengan cacar air adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak terutama <10 tahun. Penularan varisela melalui droplet (saluran pernafasan) dan kontak langsung.
Di Indonesia prevalensi varisela cukup tinggi. Berdasarkan data Depkes RI, jumlah balita yang terserang penyakit varisela sekitar 750 ribu orang. Setiap tahun diperkirakan sekitar 35%-40% ibu melaporkan anaknya untuk mendapatkan vaksin ke rumah sakit karena penyakit varisela dan sekitar 20% balita mengalami penyakit varisela yang serius.
Berikut 5 fakta tentang varisela pada anak:
1. Disebabkan oleh virus
Varisela adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Virus ini juga dapat menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan yang disebut herpes zoster di kemudian hari. Setelah seorang anak menderita cacar air, virus tetap tidak aktif (beristirahat) di sistem saraf. Virus dapat aktif kembali sebagai herpes zoster. Anak-anak yang divaksinasi cacar air jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan herpes zoster seiring bertambahnya usia.
2. Ruam merah yang gatal adalah tanda dari varisela
Varisela muncul sebagai ruam merah yang sangat gatal dan melepuh yang biasanya dimulai pada wajah dan badan sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Lepuh bisa muncul di mana saja, termasuk di mulut, kelopak mata, dan area genital. Ruam varisela berkembang dari benjolan merah menjadi lepuh berisi cairan hingga keropeng. Gejala penyakit lainnya termasuk demam, sakit kepala dan mudah lelah.
3. Sangat menular
Varisela dapat menyebar dengan mudah melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Bisa juga menyebar dengan menyentuh cairan dari lepuh varisela. Seseorang dengan varisela menular dari satu hingga dua hari sebelum ia mengalami ruam sampai semua lepuh cacar airnya membentuk keropeng.Â
Jika terkena virus varisela zoster, dibutuhkan waktu antara 10 hingga 21 hari untuk berkembang menjadi varisela. Jika anak terkena varisela, ia harus tinggal di rumah dari sekolah sampai ruamnya benar-benar mengeras, yang biasanya sekitar hari keenam atau ketujuh dari ruam tersebut.
4. Gejala varisela biasanya ringan
Gejala varisela pada anak biasanya ringan seperti ruam yang gatal, demam dan mudah lelah. Namun dalam beberapa kasus, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius seperti dehidrasi, radang paru-paru, masalah pendarahan, ensefalitis (pembengkakan otak), infeksi kulit akibat bakteri dan infeksi tulang serta sendi.
5. Varisela bisa dicegah
Varisela pada anak bisa dicegah dengan vaksinasi. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan dosis pertama vaksin cacar air pada usia 12-15 bulan untuk semua anak yang belum pernah menderita penyakit tersebut. Dosis kedua harus diberikan pada usia 4-6 tahun (namun dapat diberikan lebih awal, jika minimal 3 bulan setelah dosis pertama).
Nah MOMS, jika anak menunjukkan tanda dan gejala yang mengarah pada infeksi tersebut, segera periksakan ke dokter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H