Mohon tunggu...
Emi Fajar Rizkia
Emi Fajar Rizkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Food Carving sebagai Seni dalam Kuliner

14 November 2023   20:18 Diperbarui: 14 November 2023   20:25 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kuliner merupakan suatu proses pembuatan makanan yang meliputi teknik memasak, mempersiapkan dan menyajikan makanan. Kata kuliner tidak hanya digunakan untuk menyebutkan suatu olahan atau sajian makanan saja, melainkan juga meliputi berbagai bidang lainnya. Seperti seni kuliner, bisnis kuliner, industri kuliner, serta kuliner tradisional maupun internasional yang masing-masing memiliki pengertian yang berbeda sesuai dengan bidang atau konteks yang dimaksud.

Bagi sebagian orang, culinary art mungkin masih terdengar asing. Namun hal ini sangat akrab bagi orang yang menyukai kuliner atau orang yang bekerja dibidang kuliner. Seni kuliner atau yang lebih dikenal dalam bahasa Inggris dengan culinary art merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses pembuatan makanan yang meliputi teknik atau metode memasak, mempersiapkan, dan menyajikan makanan dengan menunjang nilai-nilai estetis. Di dalam seni kuliner atau culinary art ini terdapat teknik yang sangat populer yaitu food carving.

Food carving ditemukan pertama kali oleh seniman terkenal asal Sakoiko, Thailand bernama Nang Noppamart pada tahun 1364. Pada saat itu, Nang Noppamart membuat dekorasi lampu berbentuk perahu untuk merayakan festival rutin yang dilakukan pada saat bulan purnama di bulan Desember. Ia menggunakan buah-buahan dan sayuran untuk diukir menjadi berbagai bentuk karya ukiran, seperti bentuk perahu dan bunga lili yang sangat indah. Metode food carving ini kemudian berkembang di Cina dan Jepang. Masing-masing dari negara ini memiliki karakteristik dan keunikannya sendiri. Thailand memiliki ciri khas yaitu ukiran yang menyerupai tumbuhan dan hewan asli dari negara tersebut. Sedangkan di Cina, buah dan sayur diukir sesuai dengan falsafah atau acara tradisional yang berkaitan erat dengan budaya, contohnya adalah naga, bunga teratai, dan lain-lain. Sementara itu, di Jepang ukiran buah dan sayur dianggap sebagai bagian dari presentasi makanan yang khas dan bukan hanya sebagai aksesoris saja.

Food carving atau seni mengukir merupakan kegiatan dalam culinary art yang dilakukan dengan cara mengukir buah atau sayur dengan menggunakan peralatan seperti cutter, pisau carving, tusuk gigi atau alat khusus hingga mengasilkan sebuah maha karya atau seni yang menakjubkan. Alat yang digunakan dalam food carving sangat bervariasi dan memiliki bentuk serta fungsinya masing-masing. Seperti alat dengan ujung bengkok yang dapat digunakan untuk membuat guratan melengkung. Pisau carving merupakan alat yang  sering digunakan dalam food carving. Pisau ini memeiliki bentuk kecil dan tajam, sehingga memepermudah dalam proses mengukir buah dan sayur. Food carving membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan keterampilan serta imajinasi yang kuat sehingga tidak semua orang dapat melakukannya dengan mudah. Food carving dapat dibedakan menjadi 2 menurut bahan pembuatannya, yaitu:

1. Fruit carving

Merupakan seni mengukir di atas buah-buahan. Buah-buahan yang digunakan adalah buah-buahan yang bentuk permukaannya luas, tidak cacat, dan memiliki tekstur yang lunak. Dalam metode fruit carving ini, jenis buah-buahan yang sering digunakan adalah semangka, melon, pepaya, apel, tomat, nanas, jeruk, dan lain-lain.

2. Vegetable carving

Merupakan seni mengukir di atas sayuran. Sayuran yang digunakan adalah sayuran yang bentuk permukaannya luas, tidak cacat, dan memiliki tekstur yang lunak.  Dalam metode vegetable carving ini, sayuran yang sering digunakan adalah wortel, lobak, timun, sawi putih, daun bawang, buah bit, cabai, dan masih banyak lagi.

Fruit carving dan vegetable carving sering dijumpai pada acara jamuan prasmanan seperti acara pernikahan, ulang tahun, dan lain-lain. Fungsi dari food carving adalah sebagai hiasan atau dekorasi dan sebagai garnis yang dapat dikonsumsi. Biasanya fruit carving disajikan sebagai pencuci mulut setelah mengkonsumsi makanan berat. Sedangkan vegetable carving dapat disajikan sebagai lalapan. Ukiran yang ditampilkan pun beraneka ragam, mulai dari bentuk bunga, hewan, kaligrafi atau tulisan dan bentuk lainnya. Selain itu karena bentuknya yang indah, hal ini dapat memengaruhi kenikmatan rasa dari makanan yang disajikan sehingga food carving ini dapat dijadikan food tren dan peluang dalam berbisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun