Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Bisa Bedah Puisi Anda, Berarti Puisi Palsu? Enggak Dong!

13 Desember 2024   15:22 Diperbarui: 13 Desember 2024   17:20 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamboja. Sumber: https://jabartrust.com/wp-content/uploads/2022/03/kamboja.jpg

Diteduhi selasih, kemboja sebatang.

Bagaimana bisa multi-tafsir?

Muhammad Yamin. Sumber: https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/media/image/Pengarang-MUHAMMAD_YAMIN.png
Muhammad Yamin. Sumber: https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/media/image/Pengarang-MUHAMMAD_YAMIN.png

Hijau tampaknya Bukit Barisan

Ini bagian sampiran, tampak ada tanda titik koma pada ujung baris ke duanya nanti. Ia bisa saja berkaitan dengan baris ketiga dan keempat atau bisa juga tidak berkaitan. Kalimat ini tidak akan langsung dipahami oleh orang Papua atau Eropa nun jauh di sana karena Bukit Barisan perlu di-searching dulu. Bukit Barisan bertulis dengan huruf kapital menunjukkan suatu lokasi tertentu yaitu pegunungan dari ujung Aceh hingga Lampung. Untuk membedahnya saya harus searching terlebih dahulu di mesin Google. Sampai saya dapatkan suatu keadaan bahwa pegunungan ini terdiri dari kurang lebih 40 gunung, termasuklah Gunung Kerinci. Di sekitaran kawasan itu ada hutan dan karenanya menyimpan ribuan fauna, flora dan kekayaan alam lainnya. Dari sini saja sudah banyak gambaran dan cerita, hanya dari 2 kata (Bukit Barisan). Kslau saya melihat alam seperti itu, tafsir saya ada kesejukan, kenyamanan, serta keindahan dan saya pernah di kaki Gunung Kerinci dan Gunung Masurai. Pembaca yang tidak pernah ke dataran tinggi mungkin hanya menafsirkan warnanya saja di benaknya yaitu hijau.

Berpuncak Tanggamu dengan Singgalang;

Ini bagian sampiran, tampak pada tanda titik koma di ujung barisnya, ia mungkin berkaitan dengan isi (nasihat yang ingin disampaikan), dan mungkin juga tidak berkaitan dengan isi. Pada kalimat ini disebutkan Tangga dengan huruf Kapital pertanda ia nama suatu Tempat. Saya memperkitakan bahwa tangga ini adalah kemiringan badan gunung yang menjulang ke atas. Kalimat ini tidak menyebut Singgalang itu apa. Saya mendengar Singalang ketika istri saya bercerita ia pernah bersama kelompok mendaki gunung Singgalang. Saya yang bukan tinggal di daerah Sumatera Barat tidak begitu paham seluk beluk Gunung Singgalang. Jadi berpuncak tanggamu dengan Singgalang bisa banyak tafsir. (1) Singgalang gunung tertinggi pada barisan gunung-gunung itu (2) puncak sebagian gunung di Bukit Barisan adalah Gunung Singalang. Tafsir yang pertama tidak tepat karena gunung tertinggi di Sumatera adalah gunung Kerinci.

Putuslah nyawa hilanglah badan. 

Ini kalimat mudah dipahami karena sudah jelas.

Lamun hati terkenal pulang. 

Ini sulit dipahami. Jika mengacu kalimat sebelumnya, bisa bermacam tafsir: (1) kematian membawa pulang seseorang ke alam lain (2) tidurnya seseorang dan mimpi pulang ke kampungnya, karena tidur termasuk fenomena 'mati' sementara, saat kita kehilangan kesadaran atau kehilangan kontrol atas badan; (3) ditafsirkan dengan pertanyaan, pulang ke mana?

Gunung tinggi diliputi awan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun