Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kentut Sehari, Bayar 19,6 Juta Rupiah

28 Oktober 2015   11:16 Diperbarui: 28 Oktober 2015   11:31 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="images.emedicinehealth.com"][/caption]

Kentut dikenal juga dengan istilah flatus. Anda mungkin pernah iseng-iseng menhitung berapa kali flatus dalam sehari. Mungkin Anda menghitung sekejap paling tidak dalam sehari ada sekali flatus saja yaitu ketika ke WC. Jika Anda pernah flatus 6 kali sehari atau 14 kali sehari apakah ini tergolong normal? Diketahui bahwa kitaflatus dalam sehari umumnya 14 kali atau sebanyak setengah liter gas. Berikut wawasan seputar flatus dan alasan kenapa flatus itu anugerah, dan sebaliknya bisa menjadi musibah.

Flatus menjadi perhatian setelah operasi medis, misal apendiksitis (familiar dengan sebutan usus buntu). Kenapa? Karena flatus menjadi pertanda kemajuan pada pasien.Obat bius (anestesi) menyebabkan tubuh, berikut juga dengan usus berhenti bekerja. Pada usus terdapat otot polos yang bekerja secara tak sadar (di luar kendali pikiran kita), nah otot ini tidak bekerja ketika dibius. Selama operasi, usus menjadi ‘istirahat’ alias tidak melakukan kontraksi (gerakan) apapun, maka makanan jika dimasukkan di speanjang saluran pencernaan akan terhenti. Selain itu ketika usus tidak bekontraksi maka tidak ada pula gas yang berjalan di dalamnya. Jika sudah flatus berarti usus telah normal kembali (mulai berkontraksi).

Harga sekali flatus

Berkaitan dengan pentingnya flatus adalah sebuah penyakit yang disebut illeus obstruktif. Penyakit itu merupakan gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus, di mana gejala awalnya adalah tidak bisa flatus. Bahkan ileus obstruktif ini membutuhkan tindakan operatif jika ganguannya karena hal tumor dan hernia yang seolah menjepit usus.

Jika tindakan medis operatif (pembedahan) terhadap penyakit ini tergolong operasi sedang, biaya untuk jasa operasi ini minimal 1,4 juta rupiah (RS Abdul Manap Jambi, 2009) . Jika dapat dianalogikan, maka itu berarti untuk harga kesehatan sekali flatus (kentut). Rata-rata manusia flatus 14 kali sehari artinya biaya sehat itu sehari sebesar 19,6 juta per hari. Dalam setahun (365 hari) biaya kesehatan itu adalah 7,154 milyar rupiah. Makanya Anda harus bersyukur ketika mampu flatus (kentut).

Salah satu keunikan sel otot, baik otot polos, otot jantung dan otot lurik, adalah kemampuannya meneruskan potensial aksi mirip kemampuan pada sel saraf. Sehingga sel otot dengan sel otot lainnya saling bekerja sama untuk tugas tertentu. Maka wajar saja jika flatus merupakan tanda bahwa usus mulai aktif bekerja, jika tidak maka perlu diteliti lebih lanjut. Itulah sebabnya flatus harus segera dilaporkan ke segera ke dokter. Jika tidak juga bisa flatus maka dokter akan memeriksakannya dengan stetoskop untuk mengecek apakah usus sudah aktif bekerja atau belum.

Komposisi gas flatus, kebudayaan, dan masa depan

Flatus disebabkan oleh udara yang terjebak dalam tubuh hasil dari pemprosesan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh manusia. Udara ini diubah menjadi gas akibat proses kimia yang dibantu oleh bakteri, seperti E. coli. Sedangkan bunyi flatusdihasilkan dari kekuatan tekanan yang ada di dalam tubuh dan getaran yang timbul pada klep anus. Anda dapat mengontrol bunyi flatus, artiinya Anda dapat membuat variasi bunyi flatus, karena di sana ada otot lurik yang bekerja secara sadar (di bawah kendali pikiran kita). Keras dan variasi bunyi yang keluar tergantung jumlah volume, tekanan dan kecepatan gas yang dikeluarkan.

Tidak ada kaitannya suara (bunyi) dengan bau flatus. Sebab keduanya terbentuk dari mekanisme yang berlainan. Bau berasal darihydrogensulfide atau sulfur (daging merah. asal makanan legume dan kacang-kacangan, jagung, kubis, soda, telur). Tapi jika memang gas itu dikeluarkan dengan cara kontrol yang cerdas, suara flatus yang kecil dapat menghasilkan bau yang tajam karena sering ditahan-tahan, kemudian perlahan dikeluarkan dalam suara (bunyi) yang amat kecil (mode silent). Gas bau ini dapat membuat orang pingsan jika dihirup berturut-turut.

Flatus mengandung 59% nitrogen, 21 % karbondioksida, 7 % methana dan 4 %oksigen. Gas flatus yang dikeluarkan kecepatannya bervariasi, penyebaran baunya akan tercium setelah 10-15 detik setelah dikeluarkan karena baunya membutuhkn waktu untuk dapat mencapai hidung (indera penciuman).

Sains menjelaskan bahwa flatus adalah alami. Bahkan jika ditahan teralalu lama, gas beracun itusebagian malah diserap oleh usus. Itu berbahaya bagi sel-sel tubuh. Dampak lainnya adalah wasir dan sembelit.

Jika Anda mengetahui bahwa kentut tidak dapat dihilangkan maka Anda tidak akan mengnggap hal flatus ini sepele. Selanjutnya tinggal kepada keputusan Anda kapan dan dimana membuangnya, dan bersyukurlah kepada Tuhan yang menempatkan sel otot lurik di anus, jika tidak maka anda akan flatus sembarangan, yang jelas Anda sangat kerepotan, Anda tidak dapat menunda flatus.

Anda akan tetap mengelurkan gas flatus meskipun sekuat tenga menahannya. Anda akan mengeluarkan gas tersebut saat tubuh Anda rileks dan tak disadari gas tersebut akan keluar saat Anda tidur. Bahkan ketika meinggal, gas yang ada di perut akan keluar dengan sendirinya. Sekali lagi, faktanya flatus tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat ditunda.

Memang flatus dianggap sesuatu yang tidak sopan pada kebanyakan kebudayaan. Flatus dilarang di tempat umum secara tertulis, konon ada Undang-undangnya pada masa Romawi tahun 40 SM. Dengan kata lain UU itu telah ada sejak 20,5 abad yang lalu. Tapi ada pula keterangan bahwa kaisar membuat pengecualian, memperbolehkan flatus ketika perjamuan makan malam kerajaan karena dikhawatirkan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Di daerah tertentu di Indonesia,bila seorang calon menantu flatus hingga menjadi ‘terdakwa’ (terbukti karena terdengar) oleh calon mertua, maka sang mertua akan segera memutuskan hubungan dengan calon menantunya. Tapi di Suku Indian Amerika Selatan (Yanomami), kentut dianggap cara mereka saling menya[a satu sama lain.

Flatus mengandung gas yang bisa terbakar seperti metana, suatu hidrokarbon (paduan unsur karbon dan hidrogen) selayaknya bensin, pertamax, pertalite dan solar. Kalaupun gas flatus bisa terbakar,nyala apinya berwarna biru muda tersebab kandungan hidrogen di dalamnya. Lagi pula, konsistensi gas flatus serta suhunya tidak begitu tinggi untuk memulai pembakaran demi menghasilkan energi (ledakan). Bensin atau yang sejenisnya terbakar menyebabkan ledakan yang mengerakkan piston tapi tidak pada gas flatus, karena itu tadi, konsistensi dan suhunya tidak tinggi untuk memulai pembakaran.

Jadi, adalah suatu lelucon jika seseorang flatus selama enam tahun sembilan bulan menghasilkan energi setara denganledakan satu unit bom atom. Namun adalah suatu hal yang benar bahwa energi dapat dikonversi ke bentuk lain tapi tidak dapat dimusnahkan, sehingga bisa saja energi flatus selama enam tahun sembilan bulan itu menyimpan energi yang setara dengan energi ledakan bom atom. Tapi bagaimana memulai ledakan jika suhu dan konsistensinya saja tidak tinggi?

Jika suatu saat ada ide untuk ‘mengakali’ kelemahan ini, mungkin saja metana dari flatus manusia akan ditampung dan tidak disia-siakan untuk menciptakan ledakan, maka jadilah ia energi alternatif di masa depan.

Perlu diketahui bahwa Anda kadang merasa ragu apakah Anda sedang flatus atau tidak ketika dalam sholat sebab Anda hanya mendengar suara audiosonik dalam jangkauan frekuensi 20-20.000 Hz (baca: Hertz). Tapi hewan-hewan yang berpendengaran infrasonik mungkin dapat mendengar flatus itu. Ketika kecoa dapat terusikhanya dengan bunyi yang sangat kecil, sehingga ia cepat melarikan diri maka ia pun dapat terusik oleh flatus Anda yang terkecil sekalipun, yang tidak dapat Anda dengar.

 

Bacaan Lanjutan:

  1. Illeus Obstruktif 1
  2. Illeus Obstruktif 2
  3. Perda Kota Jambi No 2 Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun