Maka adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka bagi mereka di dalamnya, (mereka mengeluarkan) teriakan keras dan suara rintihan. Mereka orang-orang yang kekal di dalamnya selama (ada) langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Dan adapun orang-orang yang mereka bahagia maka (tempatnya) di dalam surga; mereka kekal di dalamnya selama (ada) langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya. (QS. Hud [11]:106-108).
Demikian disampaikan Ustadz ali Ma’shum dalam khutbahnya.
Khatib melanjutkan, dari firman ini bahwasanya neraka adalah tempat kemurkaan. Jangan sampai kita masuk, mengnhuninya, kekal.
Khatib juga menyampaikan surat Ali Imran:90 yang menunjukkan sifat ulul albab yang berseberangan dengan sifat ingkar terhadap ayat-ayat Allah:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dengan siang, sungguh ada tanda-tanda (kekuasaaan Allah) bagi ulul albab (orang-orang ynag mempunyai akal dan hati yang bersih).
Khatib melanjutkan,
lihatlah apa yang menjadi cerminan neraka pada zaman sekarang ini! Beberapa orang berbicara soal neraka kemduaian ditanya apakah kamu takut neraka. Mereka menjawab: takut.
Tapi kenapa kamu tidak melaksanakan perintah-Nya, kenapa kamu meninggalkan sholat? Mereka takut neraka tapi mereka juga menyepelekan sholat. Sesungghnya ketahuilah jika baik sholatnya maka baiklah seluruh amalnya.
Kemudian, tampak perbuatan dosa/maksiat tersebar di tengah kaum muslimin. Seperti syirik, meminta pertolongan kepada selain Allah. Ini pemikiran yang menyelisihi syariat.
Dan ada pula pengikut hawa nafsu, dan ada pula orang-orang yang berbicara agama tanpa ada ilmunya, dan ada lagi durhaka, memutuskan silaturahim, dan berzina. Ke mana kah tempat kembali mereka setelah kehidupan dunia ini?