Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Administrasi - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meluruskan Definisi Teman yang Sebaik-baiknya

25 Mei 2015   01:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="463" caption="Ilustrasi (thinkstockphotos.com)"][/caption]

Ada sebuah kisah, seorang sahabat yang selalu membantu Nabi Muhammad Saw dalam peperangan memperjuangkan Islam. Pada suatu ketika sahabat ini termenung seorang diri. Kemudian didekatilah oleh Rasulullah.

“Wahai sahabat apa yang kau sedihkan?”

“Ya Rasulullah selama di dunia ini saya bisa bersama mu, kemana kamu pergi memperjuangkan Islam saya ikut kamu. Tapi bagaimana nasib saya di akhirat ya Rasullullah? Apa saya akan bersamamu atau saya malah jauh, karena saya di neraka?”

Maka terkait itu turun ayat An-Nisa ayat 69,

“Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang sholeh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”

Di dalam ayat ini ada 4 golongan orang yang mendapat nikmat dan yang paling utama masuk surga, yakni para nabi, mulai dari nabi adam sampai nabi Muhammad saw dijamin masuk surga. Kemudian golongan yag kedua,asshdiqin, adalah orang yang benar perkataannya dan benar perbuatannya. Yang ketiga orang yang diberi nikmat dijamin masuk surga adalah asyuhada yaitu orang yang mati syahid memperjuangkan islam. Berikutnya adalah orang-orang yang sholeh, taat beribaadh.

Empat golongan inilah yang diberikan nikmat oleh Allah. Itulah nikmat yang sebak-baiknya.

Mendengar jawaban dari Rasuulullah melalui ayat ini maka lega lah sahabat nabi tersebut.

Untuk mencapai surga itu kita harus rajin dan taat kepada Allah.

Kisah berikutnya adalah Rabiah bin Aslami dalam hadits, seorang sahabat yang selalu mengambilkan wudu’ untuk nabi. Pada suatu ketika nabi menawarkan kebada Rabiah.

“Wahai rabiah mintalah kepadaku apa yang kau inginkan. Waktu itu Rabiah menajwab. Saya ingin nanti bersama kamu di surga.

Rasul menjawab, “Ada lagi yang lain?”

“ Tidak ya Rasul, itulah pemintaan saya.”

Lalu dijawab Rasulullah, kalau kamu ingin bersama saya diakhirat maka perbanyaklah sujud kepada Allah.”

Maksudnya, perbanyaklah sholat. Perhatikanlah sholat-sholat wajib dan sunnah kita.

Dalam ayat dan hadits itu dipesankan agar kita meningkatkan ketaatan kita kepada Allah. Sebab kata Nabi “semua umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan.”

Ditanya oleh seorang sahabat, “siapa yang enggan ya Rasulullah?”

“Orang yang taat kepada Allah dan Rasul itulah orang yang masuk surga, sedangkan orang yang enggan adalah orang yang tidak mau taat kepada Allah dan Rasul-Nya.”

@ Masjid Baiturrahim, Khutbah Jum’at, Drs Iswan Wahid, Bangko—15mei2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun