Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Administrasi - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelajaran dari Kasus KDRT Muti'ullah

26 Maret 2015   08:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="401" caption="ilustrasi (sbr:metrotvnews)"][/caption]

Muti’ullah (40 tahun) menganiaya istri, keluarga dan tetangganya pada 15 Maret 2015 (Desa Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur). Kelima korbannya Maymunah (istri tersangka), Ghufron (adik tersangka), Maysura (bibi tersangka), Qurratul Uyun (anak Maysura) dan Abdul Ghani (tetangga tersangka) berhasil diselamatkan warga sekitar, dan aparat keamanan ikut andil pada hari kejadian. Dituntutlah Muti’ullah dengan pasal 44 ayat 2 UU Nomor 23 tahun 20014 tentang Tindakan Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga, subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP,dengan anacaman hukuman 10 tahun penjara. Namun jika sudah diketahui Muti’ullah mengidap gangguan jiwa, maka ia bebas demi hukum.

Oleh keterangan warga, Muti’ullah seorang laki-laki yang baik dan sering menjadi penceramah. Namun, menurut pamannya, Muti’ullah terjebak oleh bisikan gaib. Muti'ullah sempatberlaku aneh menjelang detik-detik pembantaian yakni menyuruh semua anggota keluarga berwudu' dan kemudian membantai adiknya, begitu pula sehari sebelum pembantaian, ia bernyanyi dan berjoget.

Sedangkan menurut psikolog, seseorang yang berada di titik ekstrim (kejiwaan) bukan tidak mungkin melakukan keganasan membantai dengan senjata tajam. Seseorang yang berada di titik tengah akan sadar dan tidak berbuat demikian.

Hingga sekarang Muti’ullah yang sering berpuasa Senin-Kamis ini belum bisa dimintai keterangan karena dia masih labil, bahkan dia di ruang tahanan membenturkan kepalanya sampai terluka. Sementara media telah terlanjur memberitakan bahwa diduga Muti’ullah termotivasi membantai secara ganas karena terbakar api cemburu, diduga istrinya selingkuh.

Setelah menonton berita ini sekitar pukul 03.30-04.00 WIB dini hari, penulis menilai ada hikmahnya: (1) Aparat keamanan cepat tanggap, (2) Sebaiknya ditunda dahulu pemberitaan kejadian tersebut sampai terdeteksi bahwa motif Muti’ullah bukan alasan gangguan jiwa; (3) Pemeriksaan harus hati-hati karena ada peluang pelaku berpura-pura mengidap gangguan jiwa; (4) Jika terlanjur diberitakan di koran print-out maupun e-koran maka harus diberitakan perkembangan pemeriksaan terhadap korban dan motifpelaku, termasuk ketika pelaku mulai dapat dimintai keterangan; (5) Pentingnya pembinaan keluarga bahagia, dan solutif dalam memandang masalah, bukan malah mau menang sendiri (egois: tertutup, tidak bersahabat).

Sampai sekarang tentang kasus ini masih sebatas dugaan motif pelaku. Selanjutnya, diharap media mempublikasikan perkembangannya agar audiens utuh menilai kasus ini.

[caption id="attachment_405377" align="aligncenter" width="394" caption="(sbr gbr: portal Google)"]

14273313771466131212
14273313771466131212
[/caption] [caption id="attachment_405378" align="aligncenter" width="395" caption="(sbr gbr: portal Google)"]
1427331761647836897
1427331761647836897
[/caption] [caption id="attachment_405379" align="aligncenter" width="394" caption="(sbr gbr: portal Google)"]
1427331793348787895
1427331793348787895
[/caption] [caption id="attachment_405380" align="aligncenter" width="526" caption="(sbr gbr: portal Google)"]
14273318312079871055
14273318312079871055
[/caption] [caption id="attachment_405381" align="aligncenter" width="463" caption="(sbr gbr: portal Google)"]
14273318642033817605
14273318642033817605
[/caption] [caption id="attachment_405382" align="aligncenter" width="438" caption="(sbr gbr: portal Google)"]
14273319112134353982
14273319112134353982
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun