Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hakikat Harta

17 September 2014   20:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:25 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup adalah Permainan dan Sendagurau (source: newscientist.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Hidup adalah Permainan dan Sendagurau (source: newscientist.com)"][/caption]

Pengetahuan datang tidak terduga,

Bagai air berpercik tidak terduga ke mana arahnya,

Pemahaman mengalir dengan egois,

Bagai air mengalir dengan sendirinya,

Tapi akan elegan jika karena musyawarah,

Kenapa?

Karena ia bermusyawarah dengan koleganya,

Maka, air itu mengalir membangkitkan mega-listrik,

Aku punya Dolar Amerika, rupa-rupanya ular berbisa,

Kadang digigitnya, bahkan diracuninya,

Aku punya sawah, tapi kurang diolah,

Aku punya Dolar Amerika, rupa-rupanya bukan harta,

Aku sibuk mencarinya,

Tapi tak tahu apa dibaliknya,

Tak mau tahu sejarahnya,

Aku punya industri, tapi kurang dilakoni,

Aku dapatkan yang banyak jika bersabar,

Aku dapatkan yang standar jika ikut-ikutan,

Aku dapatkan yang sedikitjika menyerah,

Aku tak dapat apa-apa jika? Jika aku tak punya apa-apa,

Ya Tuhan,

Jauhi aku,

Dari kesusahan,

Dari kesedihan,

Dari kelemahan,

Dari kemalasan,

Dari kepengecutan,

Dari kekikiran,

Dari kesewenangan,

Dari lilitan utang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun