Mohon tunggu...
emha albana
emha albana Mohon Tunggu... Seniman - Jurnalis, Film Maker, Auhtor, Konten Kreator

Hanya pelaku dalam peradaban, penulis di negeri yang enggan membaca, konten kreator zero capital, jurnalis tanpa media, rakyat tanpa pengakuan, seniman tanpa galery, saya tidak hebat tapi terlatih.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI Pecat Shin Tae-yong, Langkah Mundur atau Keputusan Tepat?

6 Januari 2025   13:30 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSSI Pecat Shin Tae-yong: Langkah Mundur atau Keputusan Tepat (Sumber Foto: disway.id)

Ketidaksabaran dengan Hasil Instan
Keputusan ini mencerminkan kurangnya kesabaran PSSI terhadap pembinaan jangka panjang. Shin Tae-yong telah menanamkan fondasi penting, termasuk regenerasi pemain, yang seharusnya terus didukung.

  • Target yang Tidak Realistis
    PSSI kerap menetapkan target yang tidak sejalan dengan kondisi nyata sepak bola Indonesia. Ekspektasi untuk langsung juara di setiap turnamen tanpa mempertimbangkan proses adalah kesalahan besar.

  • Minimnya Konsistensi Kebijakan
    Keputusan memecat pelatih setelah beberapa kegagalan singkat menunjukkan lemahnya konsistensi dalam membangun sistem yang stabil.

  • Respons Publik: Mosi Tidak Percaya

    Banyak penggemar sepak bola Indonesia menilai keputusan PSSI ini sebagai langkah mundur. Dukungan terhadap Shin Tae-yong masih sangat besar, terutama dari mereka yang melihat perubahan positif dalam gaya permainan dan mentalitas tim.

    Di media sosial, tagar #DukungShinTaeYong dan #PSSIOut sempat menjadi trending, menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap federasi.

    Apa Selanjutnya?

    Dengan berakhirnya era Shin Tae-yong, beban besar kini ada di pundak PSSI untuk menunjuk pengganti yang mampu melanjutkan momentum ini. Namun, jika keputusan ini hanya didasari pada hasil instan tanpa mempertimbangkan pembinaan jangka panjang, Indonesia berisiko kehilangan peluang emas untuk menjadi kekuatan baru di Asia.

    Pemecatan Shin Tae-yong bukan sekadar pergantian pelatih, melainkan cermin dari budaya sepak bola yang masih berorientasi pada hasil instan. Jika PSSI tidak segera memperbaiki pola pikir ini, sepak bola Indonesia akan terus terjebak dalam lingkaran stagnasi.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Bola Selengkapnya
    Lihat Bola Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun