Mohon tunggu...
emha albana
emha albana Mohon Tunggu... Seniman - Jurnalis, Film Maker, Auhtor, Konten Kreator

Hanya pelaku dalam peradaban, penulis di negeri yang enggan membaca, konten kreator zero capital, jurnalis tanpa media, rakyat tanpa pengakuan, seniman tanpa galery, saya tidak hebat tapi terlatih.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Cara Presiden Soeharto Memberdayakan Pemuda Dan Ekonomi Kreatif, Colek Menteri Presiden Probowo!

3 Januari 2025   14:24 Diperbarui: 3 Januari 2025   14:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Kirab Remaja Indonesia Nasional / Sumber : Youtube DPP PURNA PASMA KRN

Soeharto, Presiden Indonesia yang menjabat selama lebih dari tiga dekade, dikenal sebagai pemimpin yang mampu merancang berbagai program strategis untuk pembangunan bangsa. Salah satu bidang yang mendapatkan perhatian serius di era kepemimpinannya adalah pemberdayaan pemuda dan pengembangan ekonomi kreatif. Di tengah tantangan zaman, langkah-langkah Soeharto memberikan dampak signifikan bagi moral dan semangat generasi muda kala itu. Program-program unggulannya tak hanya menanamkan rasa nasionalisme, tetapi juga melatih keterampilan yang berguna untuk menghadapi masa depan.

Program Pemberdayaan Pemuda di Era Soeharto

1. Kirab Remaja Indonesia

Program Kirab Remaja Indonesia bertujuan untuk mempererat persatuan antar pemuda dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini melibatkan perjalanan simbolis yang menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman guna memperluas wawasan kebangsaan.

2. Karang Taruna

Karang Taruna menjadi salah satu wadah pemberdayaan pemuda yang paling populer di era Orde Baru. Organisasi ini didirikan untuk membina generasi muda di tingkat desa agar memiliki keterampilan dan wawasan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan yang diusung meliputi pelatihan keterampilan kerja, kewirausahaan, dan kegiatan sosial. Hal ini memberikan ruang bagi pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan komunitas mereka.

3. Pramuka sebagai Pilar Pendidikan Karakter

Soeharto sangat mendukung Gerakan Pramuka sebagai sarana pendidikan karakter bagi pemuda. Dengan prinsip gotong royong, disiplin, dan kemandirian, Pramuka menjadi medium untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan keterampilan hidup. Kegiatan ini juga mendukung pengembangan soft skills seperti kepemimpinan dan kerja tim.

4. Program Pelatihan Keterampilan Kerja (Balai Latihan Kerja)

Pemerintah di era Soeharto juga mendirikan banyak Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai daerah. BLK ini memberikan pelatihan teknis dan keterampilan bagi pemuda, mulai dari teknik perbengkelan hingga kerajinan tangan. Program ini membantu mengurangi pengangguran dan mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten.

5. PON dan Pembinaan Atlet Muda

Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar secara rutin bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk menjaring bakat-bakat muda di bidang olahraga. Pembinaan atlet dilakukan secara berkesinambungan, sehingga banyak pemuda berprestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

6. Cerdas Cermat Nasional

Soeharto juga menginisiasi program Cerdas Cermat Nasional sebagai ajang bagi pelajar untuk menunjukkan kemampuan intelektual mereka. Program ini menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan semangat belajar dan daya saing pemuda di tingkat nasional.

7. Penataran P4

Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) adalah program unggulan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, terutama generasi muda. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme, semangat kebangsaan, dan kesadaran akan pentingnya persatuan. Selain itu, P4 juga mendorong pemuda untuk memahami peran mereka dalam menjaga keutuhan bangsa tanpa menyerah pada sikap apatis.

8. Dukungan bagi Perfilman Nasional

Di era Soeharto, meskipun tidak ada program khusus untuk perfilman, pemerintah memberikan perhatian terhadap seni budaya, termasuk film. Lembaga seperti Pusat Perfilman Nasional Usmar Ismail (PPFI) mendapatkan dukungan untuk mendorong produksi film berkualitas yang mengangkat nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, program-program pendidikan budaya dan seni sering kali mencakup aspek perfilman sebagai bagian dari penguatan identitas nasional.

Pengaruh pada Moral Generasi Muda

Program-program Soeharto berhasil membentuk generasi muda yang memiliki etos kerja tinggi, semangat nasionalisme, dan keterampilan yang relevan. Nilai gotong royong, kemandirian, dan disiplin menjadi landasan moral yang tertanam kuat. Di era tersebut, pemuda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam pembangunan bangsa. Mereka merasa memiliki peran penting dalam masyarakat, sehingga tumbuh rasa percaya diri dan optimisme untuk menghadapi tantangan zaman. Namun, penting dicatat bahwa program-program ini tidak hanya membangun semangat nasionalisme, tetapi juga memastikan pemuda tidak dimanjakan oleh kenyamanan yang berlebihan.

Inspirasi bagi Era Prabowo

Saat ini, Indonesia berada di era yang penuh dengan peluang dan tantangan baru, termasuk perkembangan teknologi dan globalisasi. Presiden Prabowo dan para menterinya memiliki kesempatan emas untuk menghidupkan kembali semangat pemberdayaan pemuda dengan program-program yang lebih inovatif dan relevan. Berikut beberapa rekomendasi:

  1. Revitalisasi Karang Taruna dengan Teknologi DigitalMengintegrasikan teknologi digital dalam program Karang Taruna dapat membantu pemuda mengembangkan keterampilan di bidang teknologi, seperti coding, desain grafis, dan pemasaran digital.

  2. Membangun Ekosistem Start-Up untuk PemudaMendorong dan memfasilitasi pendirian start-up melalui inkubator bisnis dan akses pendanaan yang mudah dapat menjadi langkah strategis untuk memajukan ekonomi kreatif.

  3. Program Pelatihan Soft Skills dan KepemimpinanDengan tantangan zaman yang semakin kompleks, pelatihan soft skills seperti komunikasi, manajemen waktu, dan kemampuan adaptasi sangat diperlukan untuk membekali pemuda Indonesia.

  4. Event Nasional untuk Mendorong KreativitasMengadakan event nasional seperti "Festival Pemuda Inovatif" dapat menjadi ajang unjuk bakat dan ide kreatif para pemuda.

Di tangan pemuda, masa depan bangsa ditentukan. Semoga para menteri di era Prabowo dapat memikirkan dan membuat program kepemudaan yang lebih baik dan dapat diwujudkan serta direalisasikan. Dengan belajar dari keberhasilan masa lalu, Indonesia dapat melahirkan generasi muda yang siap menjawab tantangan zaman dan membawa bangsa ini menuju kejayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun