Mohon tunggu...
emha albana
emha albana Mohon Tunggu... Seniman - Jurnalis, Film Maker, Auhtor, Konten Kreator

Hanya pelaku dalam peradaban, penulis di negeri yang enggan membaca, konten kreator zero capital, jurnalis tanpa media, rakyat tanpa pengakuan, seniman tanpa galery, saya tidak hebat tapi terlatih.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Management Masalah : Besar Kecilnya Masalah Ditentukan Sebuah Prasangka

2 Januari 2025   09:59 Diperbarui: 2 Januari 2025   09:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Kadang kita menganggapnya seperti tamu tak diundang yang tiba-tiba muncul, mengganggu kenyamanan kita. Namun, coba kita lihat dari sudut pandang lain. Apa yang terjadi jika kita memandang masalah sebagai kesempatan untuk tumbuh?

Masalah Itu Hanya Persepsi

Kita sering kali lupa bahwa besar atau kecilnya suatu masalah bukanlah fakta mutlak. Itu hanyalah persepsi kita. Pernahkah Anda merasa masalah yang dulu terasa sangat berat, kini tampak sepele? Mengapa begitu? Karena kita telah melewatinya dan melihatnya dengan kacamata baru.

Bayangkan seekor katak yang terjebak dalam tempurung. Jika katak itu melihat dirinya sebagai pusat dari tempurung itu, ia akan merasa seluruh dunianya sempit dan penuh tekanan. Namun, jika katak itu menyadari bahwa tempurung hanyalah bagian kecil dari dunia yang luas, ia akan melihat peluang untuk keluar. Demikian pula dengan masalah. Jika kita memusatkan perhatian pada masalah sebagai inti dari kehidupan kita, kita akan merasa terbelenggu. Namun, jika kita melihat masalah sebagai bagian dari perjalanan, jiwa kita akan lebih besar dari masalah itu sendiri.

Prinsip Pegas: Tekanan adalah Awal Lonjakan

Pernahkah Anda bermain dengan pegas? Ketika Anda menekannya, ia menyimpan energi. Semakin besar tekanannya, semakin tinggi loncatannya ketika dilepaskan. Prinsip ini juga berlaku untuk hidup kita. Masalah yang menekan kita sejatinya adalah kesempatan untuk melompat lebih tinggi. Ketika tekanan itu selesai, Anda akan merasa lebih kuat, lebih bijak, dan lebih siap menghadapi tantangan berikutnya.

Namun, mari kita jujur. Saat berada di tengah masalah besar, prinsip ini mungkin terasa sulit dicerna. Pikiran kita dipenuhi oleh kecemasan dan rasa putus asa. Di sinilah pentingnya bersabar. Masalah, seperti hujan, tidak akan berlangsung selamanya. Cepat atau lambat, matahari akan bersinar lagi. Ingatlah, ini bukan kali pertama Anda menghadapi masalah. Dan, nyatanya, Anda masih di sini, bertahan dan terus melangkah.

Memahami Akar Masalah

Langkah pertama dalam mengelola masalah adalah memahami akarnya. Tanyakan pada diri Anda, "Apa sebenarnya yang membuat saya merasa tertekan?" Kadang, kita merasa stres bukan karena masalah itu sendiri, melainkan karena prasangka kita terhadap masalah tersebut. Apakah Anda pernah merasa bahwa sesuatu akan berakhir buruk, hanya untuk menyadari kemudian bahwa ketakutan itu tidak pernah terwujud? Prasangka negatif sering kali memperbesar masalah yang sebenarnya kecil.

Belajar dari Pengalaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun