Mohon tunggu...
Filsafat

Orang Berdosa Besar Tetap Mukmin Selama Masih Beriman kepada Allah

27 September 2018   00:01 Diperbarui: 27 September 2018   00:50 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para ulama yang menuliskan kitab-kitab firaq (sekte-sekte dalam islam) berbeda-beda dalam mengklasifikasikan jenis-jenis Murji'ah. Berikut adalah pengklasifikasikan Syaikhul islam ibnu Taimiyyah rahimahullah terhadap kelompok ini:

Kelompok yang mengatakan bahwa keimanan itu hanya sebatas apa yang ada dalam hati berupa kengetahuan dan keyakinan. Diantara mereka ada yang memasukkan amalan hati ke dalam cakupan iman, dan ada juga yang tidak seperti Jahm bin Shofwan dan para pengikutnya.

Kelompok yang mengatakan bahwa iman itu hanya sebatas ucapan dengan lisan. Dan ini merupakan perkataan Karromiyyah.

Kelompok yang mengatakan keimanan itu hanya pembenaran dengan hati dan ucapan (2 kalimat syahadat). Dan ini merupakan perkataan Murji'ah fuqaha.

Jenis yang ketiga ini merupakan yang paling dekat dengan Ahlus Sunnah, dan kelompok Murji'ah sering ditujukan untuk jenis yang lain. Syaikh Abdul Aziz Ar-Rojihi juga mengklasifikasikan murji'ah menjadi 4 kelompok yaitu sebagai berikut:

Jahmiyyah adalah Mereka mengatakan keimanan itu adalah pengenalan terhadap Rabb dengan hati. Sedangkan kekufuran itu kejahilan terhadap Rabb dalam hati. Meraka adalah orang ekstrim dan ini merupakan definisi yang paling rusak tentang iman.

Karromiyyah adalah Mereka mengatakan bahwa keimanan itu hanya sebatas ucapan dengan lisan. Jika seseorang telah mengucapkan syahadat dengan lisannya, maka dia adalah seorang mukmin walaupun dalam hatinya berbohong.

Asy'ariyah dan Maturidiyah adalah Mereka mengatakan bahwa keimanan itu hanya pembenaran hati.

Murji'ah fuqoha adalah Mereka mengatakan bahwa keimanan itu perbuatan dan pembenaran hati serta pengucapan dengan lisan. Dan ini merupakan mazhab Imam Abu Hanifah dan para murid beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun