Mohon tunggu...
Emelia Juniati
Emelia Juniati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Harus Memiliki Etika dalam Bermedia Sosial?

18 Juli 2022   14:05 Diperbarui: 18 Juli 2022   14:21 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Kelompok : Emelia Juniati (191011201572)

                                      Martina Widi Astuti (191011201626)

Kelas : 06 SAKE 002

Matkul: Etika Bisnis Dan Profesi

Dosen : Erika Astriani Aprilia, S.E., M.Ak


Perkembangan alat komunikasi yang semakin canggih  sering kali menjadi pemicu permasalahan yang berkaitan dengan etika dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan alat untuk  berintereksi dan bertukar pesan baik dengan orang tua, dosen, teman sejawat maupun dengan masyarakat luas, maka dari itu komunikasi dapat disimpulkan sebagai salah satu kekuatan dalam kehidupan karena dapat memungkinkan suatu struktur dan tujuan dapat terwujud. Saat ini, hampir semua orang, termasuk anak-anak memiliki media sosial. Media sosial adalah sebuah media daring yang memudahkan para penggunanya untuk saling berkomunikasi secara online. Dengan media sosial semua orang dapat dengan bebas untuk berpendapat dan mengeskpresikan kehendaknya. Arti bebas disini bukan berarti tanpa etika. Banyak kasus yang pada akhirnya berada dijalur hukum karena mengabaikan etika dalam menggunakan media sosial. Hal ini dibuktikan dengan adanya konten-konten yang mengandung kebohongan, kata-kata kasar, provokatif, pornografi, kekerasan ataupun SARA. Padahal hal-hal seperti ini dapat dikenakan hukuman karena sudah diatur dalam UU ITE sehingga tidak bisa sembarangan, atau dalam kata lain harus beretika dalam menggunakan media sosial. Sebesar itu pengaruh media sosial dari para penggunanya yang tidak bisa menjaga etika.

Etika dalam berkomunikasi sangat diperlukan oleh semua orang terhadap lawan komunikasi, karena seseorang dinilai memiliki perilaku komunikasi yang baik ketika dia mengerti akan konsekuensi dari pesan yang akan disampaikan sebelum dia memutuskan untuk mengirimkan pesan tersebut kepada seseorang. Orang yang tidak memiliki etika yang baik dalam berkomunikasi sering disebut orang yang tidak bermoral karena tindakan dan perkataan yang diambil tidak mempertimbangkan baik dan buruk, tidak adanya filter pertimbangan nilai baik dan buruk inilah yang menyebabkan bencana di dalam pemanfaatan media sosial itu sendiri. Oleh sebab itu, maka etika sangat penting untuk diterapkan agar kita dapat terhindar dari berbagai pengaruh buruk dalam menggunakan media sosial. Walaupun sebenarnya dibebaskan untuk memberi pendapat dan mengespresikan kehendak pribadi, ada baiknya juga lebih memperhatikan dan menghargai orang lain.

Komunikasi dengan menggunakan media sosial tidak selamanya menggunkan bahasa yang baku dan sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD) namun cukup dengan menggunakan etika berkomunikasi yang baik salah satunya dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan santun sesuai dengan tempat tempat terjadinya konteks berbahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara, dan sesuai dengan topik pembicaraannya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kesantunan dalam berkomunikasi dapat dilihat dari pemilihan kata atau kalimat yang disampaikan dalam mengirim pesan maupun memberikan tanggapan atau komentar dari sebuah informasi. Karena Bagian yang menjadi sorotan dan dapat menimbulkan penyimpangan dan persoalan dalam sebuah pesan terletak pada format pesan yang dikirimkan, sikap awal, informasi dan serta norma-norma moral yang banyak memberikan pengaruh terhadap cara dan bahasa yang digunakan.

Sebelum berkomentar atau memposting sesuatu di media sosial, ada baiknya dipikirkan terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan norma dan etika yang seharusnya? Apakah tidak akan membuat orang lain tersinggung? Dan lain sebagainya. Hal- hal seperti ini harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Kita bisa mulai dari membiasakan menggunakan kata-kata yang sopan dan dengan bahasa yang tepat. Membiasakan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain, hal-hal yang tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi ataupun SARA pada media sosial. Sebagai masyarakat kita juga harus pintar dalam mengolah informasi, mana informasi yang benar, dan mana informasi yang salah. Jangan mudah percaya akan suatu hal yang belum diketahui pasti kebenarannya.

Ingatlah, dalam menggunakan media sosial bukan hanya kita saja yang memakainya, tetapi ada banyak orang dari berbagai tempat, dari berbagai budaya yang juga menggunakan media sosial. Oleh sebab itu, sebagai pengguna media sosial kita diharuskan memiliki etika yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Berhati-hati saat mengunggah

Media sosial memang membebaskan penggunanya untuk mengunggah berbagai hal, tetapi jangan lupa untuk tetap memiliki kehati-hatian saat membagikannya ke media sosial. Jangan mengunggah hal-hal yang terlalu pribadi seperti alamat, nomor HP dan sebagainya agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab

2.Bersikap kritis

Sangat penting memiliki rasa kritis saat bermedia sosial, karena biasanya media sosial digunakan untuk membagikan informasi dari satu pihak saja

3.Tidak membagikan berita Hoaks

Saat ini berita-berita hoaks lebih mudah menyebar. Oleh sebab itu kita harus cerdas dalam memilih berita-berita tersebut dan pastikan kebenarannya terlebih dahulu sebelum menyebarkannya kepada yang lain.

4.Berhati-hati dalam menyempaikan pendapat

Dalam menyampaikan pendapat dimedia sosial, hendaknya kita menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, menghargai pendapat ataupun privasi orang lain.

Etika ini penting dalam menggunakan media sosial, kenapa?

Karena pada dasarnya media sosial ini memiliki cangkupan yang luas, atau bisa dibilang media sosial ini merupakan ruang publik. Karena hal ini kita akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki karakter, ras, agama, umur yang bermacam-macam. Sehingga hal itu akan mempengaruhi kita dalam berinteraksi. Agar orang lain tidak tersinggung, tidak merasa dilecehkan ataupun tidak nyaman dengan unggahan atau komentar kita, maka kita harus sadar akan adanya etika dalam bermedia sosial. Apabila berkomunikasi di media sosial jauh dari nilai etika dan moral yang baik maka orang lain akan berprasangka bahwa orang tersebut berada pada komunitas budaya yang tidak memiliki nilai-nilai etika dan moral yang baik. Informasi yang ada dalam sebuah pesan komunikasi sangat berkaitan dengan kualitas pengirim kepada penerima pesan tersebut, didalam informasi atau pesan yang dikirimkan selalu memiliki ukuran, peristiwa, serta nilai dan moral.

Disinilah peran penting etika itu, dimana etika digunakan sebagai pedoman dalam melakukan berbagai kegiatan di media sosial seperti berinteraksi dengan orang lain atau menyebarkan informasi agar tidak merugikan atau mengganggu orang lain dan tidak menimbukan kerugian atau efek buruk untuk diri sendiri dikemudian hari. Dalam mengoptimalkan etika komunikasi dalam media sosial, setiap lembaga diajurkan dapat memberikan pengajaran dan pengetahuan tentang bagaimana cara berkomunikasi dalam media sosial yang baik dan sesuai yang berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun