Mohon tunggu...
Embun Suryani
Embun Suryani Mohon Tunggu... -

Wanita sederhana yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Ini

31 Juli 2012   11:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini, walau larut menjelang tapi tak sedikitpun kantuk datang menyapa

Mata terpejam, pikiranku melanglang entah kemana

Mencari sosok yang selalu hadir dalam khayalku

Tak sempat bersua, lelah sudah pengembaraanku


Malam ini, kucoba menghadirkan engkau lewat anganku

Samar-samar wajahmu hadir walau tak sempurna

Nampaknya mewakili hatiku yang setengah membencimu

Entahlah.... Akupun bingung menginterpretasikan apa yang kurasa


Malam ini, kubersimpuh mohon petunjukMu

Tak kuat lagi aku terus berperang hati tak menentu

Kuingin Sang Khalik memberikan jawaban terbaik bagiku

Agar ringankan langkahku, menuju masa depanku


Malam ini, kuakui aku merindukan celotehmu seperti waktu-waktu lalu

Tapi yang kudengar hanya desau angin yang berhembus tak menentu

Menggodaku, bahkan sepertinya mengejek keinginanku

Seolah berkata "percuma kau harapkan dia kembali padamu"


Malam ini, tiada yang bersedia bersahabat denganku

Aku sendiri menikmati keterpurukanku

Biarlah kujalani garis yang telah ditentukan sang Penentu

Aku ikhlas, ya ... Rabbi! Jadikan aku seperti yang Engkau mau

**************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun