Mohon tunggu...
Ekmal Medan
Ekmal Medan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer, Suka Motret dan Rebahan

...........

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Old Trafford, Mou Gagal "Balas Dendam"

5 Desember 2019   07:30 Diperbarui: 5 Desember 2019   07:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pekan 15 Liga Premier Inggris, Jose Mourinho kembali ke Old Trafford.Inilah kali pertama The Special One come back ke mantan klubnya itu dengan jas manajer. Memang bukan manajer Setan Merah tapi memimpin skuad London Utara : Tottenham Hotspur.

Mou datang ke Old Trafford dengan kepala tegak. Menggantikan Pochettino, dia berhasil mengembalikan spirit kemenangan Harry Kane  dan kawan-kawan. Tangan Mou memang dingin, pasca mengambil alih peran Pochettino, The Lily Whites selalu menang.

Setelah menang 3-2 di laga debut kontra West Ham United. Spurs di tangan Mou juga menang atas Olympiacos (4-2), dan Bournemouth (3-2). Tiga kemenangan beruntun yang sulit diraih Delle Ali CS di saat senjakala  Pochettino.

Tiga kemenangan beruntun tentu membuat semangat Mou dan skuadnya membubung tinggi. Apalagi sang lawan Manchester United masih tidak konsisten. Sangat sulit meraih tiga angka. Dan lebih sering berakhir seri setelah unggul lebih dulu di awal laga.

Selain misi tim, Mou tentu punya misi pribadi. Apalagi jika bukan memuaskan egonya. Mengalahkan mantan tim yang memecatnya di tengah jalan.

Bukan kebetulan pula, pemecatan terjadi di bulan Desember. Tepatnya 16 Desember 2018. Atau beberapa hari pasca United dipermalukan Liverpool di Anfield.

Ke Old Trafford, Mou juga ingin membuktikan dia tetap lebih baik dari seorang Ole Gunnar Solksjaer. Mantan bintang Setan Merah yang sebetulnya belum pernah meraih titel bergengsi sejak beralih profesi sebagai manajer.

Ego pribadi dan spirit tim yang sedang melambung di atas awan, pastinya membuat Spurs optimistis meraih tiga angka di Old Trafford. Markas Setan Merah yang makin tidak angker, bahkan kerap menghasilkan kemenangan bagi tim-tim gurem.

Tapi bola memang bulat. Sepakbola adalah seni ketakterdugaan. Dan itulah yang membuat olah raga ini digemari dan jadi candu banyak makhluk di bumi.

Dari catatan statistik situs Livescore, kedua tim bermain sama agresif. Sama-sama memiliki possesion 50 persen. Tapi Spurs unggul di shots on target 6 berbanding  5  dan shots off target 4 banding 1.

Tapi Marcus Rashford jadi pembeda. Pemain penuh talenta yang kadang angin-anginan tajamnya itu, justru membawa United unggul saat laga baru berjalan 6 menit. Berlari kencang dan menuntaskan bola dengan sepakan keras membuat bola dari kakinya lebih cepat dari gerak kiper Spurs Gazzaniga. Skor 1-0 untuk United pun tercipta.

Setelah gol ini, Rashford beberapa kali mengancam kotak pertahanan Spurs. Sementara Spurs juga bukannya tim kemarin sore. Serangan Harry Kane  tak kalah berbahaya. Di menit 39, bola tepisan De Gea disambar Dele Alli. Aksi ciamik Alli membuat skor jadi satu sama.

Usai ganti jersey dan jeda untuk lap keringat, minum-minum dikit dan pipis. Manchester United dan Spurs melanjutkan pertandingan sarat gengsi dan ambisi klub dan pribadi ini.

Nggak mau dikalahkan Mourinho yang setahun lalu mereka lepeh-lepeh, Skuad Ole tampil lebih doninan di babak kedua.  Aksi berbahaya Rashford di kotak pinalti, terpaksa dihentikan Moussa Sissoko dengan keras. Daripada gawang jebol, lebih baik Rashford dihentikan. Toh kalau pinalti belum tentu jadi gol, karena beberapa kali United selalu gagal memanfaatkan bola mati. Begitu mungkin hitung-hitungan Sissoko.

Tapi sayangnya kalkulasi Sissoko lagi nggak cemerlang. Rashford yang mengesekusi tendangan hukuman itu berhasil menjebol gawang  Gazzaniga.  Skor 2-1 ini berakhir hingga pertandingan selesai.

Selain gagal menuntaskan dendam pribadi, kegagalan Mou membawa Spurs menang membuat Manchester United meloncat 4 strip ke posisi 6 klasemen sementara. Dan Lili Putih di posisi delapan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun