Mohon tunggu...
Bayu Sasongko
Bayu Sasongko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

wong jogja yang glidhig di jakarta. Menulis untuk berbagi. Dapat juga dibaca di www.bukubebas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Salah Baca oleh Para Pembawa Acara TV

12 Juli 2012   06:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:02 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih, melihat dan mendengar para pembawa acara televisi salah dalam menyampaikan hasil perhitungasn suara pilkada, perkembangan harga saham, perolehan sms dan lain lain. Mereka salah dalam membaca angka di belakang koma. Bukan saya sok pinter, tapi cara baca angka dibelakang koma itu adalah pengetahuan dasar. Saya mendapatkan pelajaran angka dibelakang koma atau biasa disebut desimal dan cara bacanya itu kelas 4 SD. Waktu itu tahun 1985.

Dari hasil hitung cepat tersebut diketahui partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta sebesar 62,95 persen yang terdiri dari suara sah sebesar 61,14 persen dan suara rusak sebesar 1,81 persen.

Tulisan di atas saya copast dari sebuah berita online. Ada tiga angka yang memiliki angka di belakang koma. Benar jika  angka tersebut dibaca sebagai Enampuluh satu koma satu empat, enampuluh dua koma sembilan lima, dan satu koma delapan satu. Salah jika dibaca enampuluh satu koma empatbelas, enampuluh dua koma sembilanpuluh lima, dan satu koma delapanpuluh satu.

Kenapa salah kenapa benar silahkan googling aja, yaa..hehhe..Secara logika aja unsur angka paling kecil adalah satuan. Jadi dibelakang satuan tidak mungkin ada lagi angka yang lebih besar.

Saya bukan ahli bahasa atau ahli matematika (jadi saya juga mohon maaf  salah dalam menulis angka terbilang, dismbung apa pakai spasi) tetapi sangat risih mendengar salah pengucapan angka di belakang koma. Apalagi itu disampaikan di media telivisi oleh pembawa acaranya. Saya yakin para pembawa acara itu pasti memiliki pengetahuan diatas rata rata. Sangat disayangkan jika mereka kurang pengetahuan atas pembacaan angka dibelakang koma. Media televisi bukan hanya sebagai media hiburan tetapi juga pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun