Mohon tunggu...
Mabate Wae
Mabate Wae Mohon Tunggu... profesional -

senior citizen

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Simulasi WI Lawan WO Mendekati Presisi

14 Juli 2014   21:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:21 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin malam, Selasa 8 Juli 2014, saya membuat tulisan untuk memprediksi hasil pilpres 2014 dengan cara simulasi “Monte Carlo”, dengan memakai data Berita satu.com serta Indobarometer, namun sayang simulasi yang kedua belum sempat saya cantumkan saat itu karena sudah malam yaitu jam 21.00 sehingga memang terburu buru, lantaran tentu tak banyak pembaca tipe “burung hantu” yang bakal masih melek sampai pagi hari, beda dengan manusia tipe “burung berkicau” yang berkicau pagi hari, cepat tidur namun bangun sebelum matahari terbit..

 

Lewat simulasi mencari bakalan  pemenang pilpres nanti, dibuat  simulasi berdasarkan data polling Berita satu.com, juga data polling  Indobarometer yang menunjukkan hasil yang saling tak terlampau selisih dalam rentang lebih kecil antara keduanya.

Hal yang menarik adalah  bahwa taksiran hasil pilpres nanti, menunjukkan bahwa Peluang 90 persen pasti, peserta pilpress dipastikan bakal mencapai lebih dari 54.8 persen pendaftar pemilu yang terdaftar bakal mencoblos. Maka bila hanya 54.8 persen peserta pemilu yg mencoblos, 97.5 persen peluang dipastikan Prabowo – Hattalah yang bakal memenangkan pilpres nanti. Pada situasi bila hanya separuh lebih peserta yang berhak dalam DPT yg memilih, maka dapat dipastikan dengan kepastian sekitar 97.5 persen, Prabowo JK yang bakal memenangkan pilpres yaitu dengan perolehan 50.8 lawan 49.2 persen, alias ia memenangkan pilpres dengan selisih tipis yaitu 1.6 persen. Karena itu mereka salah strategi jika mengusahakan peserta pemilu sebanyak mungkin mungkin, dan mengurangi golput, justru malah menguntung JWJK.

Tetapi, bila yang terjadi  dengan peluang 50 persen (P50) boleh jadi, dipastikan setidak tidaknya, bakal ada sekitar 72.4 persen pemilih atau peserta pemilu yang bakal mencoblos pada pilpres nanti, atau berarti bakal ada sekitar 27.6 persen golput, atau pemilih yang tak mencoblos pilpres pada tanggal 9 juli nanti. Nah, Jika ini yang terjadi maka Jokowilah yang bakal muncul sebagai pemenang dengan hasil 53.2 persen, sedangkan Prabowo-Hatta bakal mendapatkan 46.8 persen. Jika sedikit menggeser ke arah melenceng ke arah minimum, maka persentasenya kemenangannya juga akan menurun pula. Pada simulasi ini menghasilkan peluang Jokowi akan selalu unggul yaitu bila peserta pemilu diatas 60 persen pemilih daftar DPT ikut memilih dalam pilpres 2014, yang juga akan diikuti dengan turunnya jumlah golput.

 

Peluang JWJK mendapatkan kemenangan maksimum kecil peluangnya, karena hanya memiliki peluang 10 persen (P10) saja, yaitu bila peserta pemilu mencapai jumlah 88.7 persen dari kepesertaan DPT, alias bakal hanya terdapat golput 11.3 persen. Jika ini yang terjadi, yaitu sejumlah 88.7 persen dari total pemilih DPT yang turut memilih pilpres, maka Jokowi-JK bakal memenangkan pilpres 2014 dengan hasil 53.9 persen sedangkan Prabowo Hatta mendapatkan 46.1 persen,.

Simulasi ini memperlihatkan model, bahwa semakin besar partisipasi rakyat dalam pilpres, maka semakin memperbesar  peluang kemenangan untuk pasangan Jokowi-JK. Kenapa?, selisih kecil kelebihan 1-2% suara tambahan peserta serta golput yg cenderung memilih JWJK jelas memperlebar gap tersebut!. Klo licik licikan seharusnya kelompok Prabowo Hatta seharusnya menghalangi jumlah peserta pilpres hingga di bawah 50 persen kepesertaan total, pasti menang tipis. Kenapa?, karena ia memiliki kostituen yang unggul tipis lewat jumlah koalisinya, tetapi dengan bertambahnya konstituen walaupun tipis jelas menyusul keunggulan konstituen Prabowo Hatta sebagaimana roti mengembang yang memperbesar kulit luar, atau seperti beda laju dua kendaraan yang memiliki percepatan yang berbeda. Maka suatu saat jelas tersusul, walaupun Prabowo Hatta di awalnya lebih unggul terlebih dahulu, ketika persentase pemilih di bawah 50 persen.

Berdasarkan hasil polling jumlah persentase perpindahan  masing masing pendukung partai, yang menunjukkan persentase  masa mengambang kemungkinan untuk berpindah silang  antar  partai sesuai hasil polling dari Indobarometer , kemudian dimodifikasi pada partai partai yang memiliki sifat solid atau memiliki karakter kader militan (diperkirakan solid antara 90 persen), dibatasi pula dengan data pengalaman pada dua pemilu terakir memperkirakan  jumlah persentase mobilitas pemilih pengambang menaksir acuan batas maksimumnya.

14049124071817081659
14049124071817081659

Pada model dengan menggunakan hasil polling Indobar menunjukkan bahwa Jokowi JK memiliki peluang memenangi pilpres 2014.  Peluang minimal ia akan memenangkan dengan perolehan  51.0 persen dan Prabowo Hatta 49.0 persen, taksiran perolehan paling mungkin atau P(50) Jokowi JK akan memperoleh 51.6 persen sedangkan Prabowo mendapatkan 48.4 persen. Sedangkan peluang kemenangan terbesar yang mungkin diperoleh, tetapi kesempatan atau peluang ini sangat kecil hanya 10 persen, atau dari 10 kejadian hanya bakal terjadi satu peluang  JKW-JK akan memperoleh 52.2 persen dan Prabowo - Hatta. Bisa dikatakan, jika peluang terkecil yang terjadi, maka ada tangan Maradona disana, kekuatan negatif jelas bakal lebih bengis dan keji menghalangi kerja tangan Maradona.

Sayang seribu sayang, tabel terakhir ini kemarin tak sempat saya tautkan pada tulisan saya semalam, pada topik yang sejenis. Walau bagaimana aihhh senang banget, simulasiku berpresisi sangat baik mencitra kemenangan Jokowi JK dengan presisi baik, selamat datang Paduka Yang Mulia Bapak Jokowi Jusuf Kalla. Berkat tangan Maradona dengan berjuta keajaiban bekerja melalui anda, sehingga ditampakkan dalam bentuk perulangan “unforced error” yang ditampilkan oleh tangan Maradona, belum hancurnya kredibilitas survai abal abal menjiplak terang terangan suntingan gallup poll obama, sekarang kekuatan hitam tanpa etika dan kredibilitas ingin mengulangi kebodohan yang sama, sungguh rakyat Indonesia harus berterima kasih pada tangan Maradona yang menghadirkan Jokowi JK secara tak terduga duga tak terpikir serta terjangkau akal, menyongsong masa depan Indonesia tanpa korupsi, tanpa haus kekuasaan, tanpa diskriminasi, tanpa pembedaan dan tanpa premanism, tanpa kekerasan, aman dan sejahtera! Alhasil Jokowi - Jusuf Kalla menang!

Disertakan juga tabel elemen elemen untuk simulasi di atas yang mempergunakan hasil modifikasi survai indobarometer (+/-5%) yang mensurvai pergerakan atau besaran perpindahan pemilih partai terdahulu untuk kecenderungan  memilih calon dari partai lainnya, dalam tabel ini diperkirakan persentase pemilih yaitu yang akan memilih Jokowi-JK (tabel di bawah ini) dan juga sebaliknya yang bakal memilih PRABOWO-HATTA (tabel  berikutnya di sampingnya)

Tabel pemilih JWJK (%)

PARTAIMINMLMAXPDIP0.880.910.95PKB0.780.840.90NASDEM0.910.930.95HANURA0.860.900.95GOLKAR0.350.400.45PDEM0.300.350.40GERINDRA0.050.090.15PKS0.060.080.12PPP0.200.260.35PAN0.150.190.25

Tabel Pemilih Prabowo Hatta (%)

PARTAIMINMLMAXPDIP0.050.080.12PKB0.10.150.22NASDEM0.050.070.09HANURA0.050.080.14GOLKAR0.550.600.65PDEM0.600.650.70GERINDRA0.850.900.95PKS0.880.910.94PPP0.650.720.80PAN0.750.800.85

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun