Mohon tunggu...
Embay Supriyantoro
Embay Supriyantoro Mohon Tunggu... -

Just Ordinary man

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ekonomi-Politik Korupsi

27 Agustus 2012   03:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:16 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Namun, demokrasi tidak dapat mencegah korupsi yang betul-betul mendistorsi kesejahteraan rakyat tanpa konsolidasi negara yang kompeten. Contoh Filipina menunjukkan distorsi yang membuat negara tidak kompeten yang berkoalisi dengan kaum industrialis yang tidak kompeten pula. Di negara lain yang menjadi contoh di atas memberikan beberapa pengetahuan. Konsolidasi elit dalam negara merupakan prasyarat. Elit dalam negara tidak saling menyandera dan membagi wilayah jarahan. Itu yang pertama.

Kedua, terutama di negara Asia Timur, para elitnya kuat mempromosikan pembangunan yang cepat. Perbedaan dengan negara berkembang lain, mereka adalah birokrat yang kompeten. Pembangunan berada dalam mindset para elit politik. Mereka mengetahui kelompok ekonomi mana yang harus difasilitasi dan agar menjadi kereta penarik sektor ekonomi lainnya.
Tidak seperti elit politik di Indonesia, bagi mereka apa yang terjadi di tingkat internasional adalah sesuatu yang harus dipelajari dan dibuat strategi perbaikannnya di dalam negeri. Ketiga, kedisiplinan dan kestabilan pasar terus diperbaiki melalui perbaikan institusi ekonomi.

Dengan cara ini ekonomi rakyat membuat rencana dan inovasi, bukan terpaksa menyatu ke wilayah ilegal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun