Inilah aku, seorang pecinta yang terlahir dari rahim luka
Yang tak pernah lupa bermunajat pada sang maha kuasa
Agar kamu, jangan dulu mengunci pintu hati di dada
Sebab disitu cintaku bertasbih dan beribadah
Yang wajib untuk kamu tahu
Mencintaimu adalah bahagia yang sempurna bersama luka-luka yang menganga
Karna luka dan bahagia, harus sampai akad nikah
Aku tahu, puisiku tak seindah syair-syair rumi
Atau sedalam ihya ulumudinnya Al Ghazali
Apalagi semistik kumpulan buah cinta para sufi
Sehingga membuatmu sama sekali tak peduli