Hari ini...
Kulihat ibu bersemangat meramas sagu diujung umur
demi melihat anaknya tumbuh dengan jujur
Tak lupa ia hidangkan sepiring ikan yang diambil kakak dari lautan penuh limbah
Demi sekeluarga dapat menyambung nyawa
Sedang ayah masih saja seperti duluÂ
merawat pohon-pohon hidupnya dirimba yang dibabat habis tanpa sasi
Dan menikmati sepotong harapan diantara lubang-lubang tambang nyawa tanpa kasih.
Namun, mereka berdua selalu memahat bangga didada
saat  bendera berkibar seraya berpesan manja padaku
"Kita hanyalah merah dan putih yang dijahit dengan air mata abadi".