Kawan ku...
Di kampung ku...
Telah lama tertanam Cinta para petani...
Telah lama subur doa-doa untuk dijabah Ilahi...
Telah lama pula dipetik nikmatNya hidup sepanjang hari...
Kawan ku...
Di kampung ku...
Bila kau berkunjung...
Keringat dan air mata menjadi sarapan tiap waktu...
Cangkul dan kail menjadi bekal sepanjang tidur
Kulit yang keriput dan rambut yang beruban menjadi selimut paling hangat untukmu...
Meski kau pura-pura menjadi kawanku...
Kawan ku...
Di kampung ku...
Bila kau baca dari buku-buku...
Cengkeh,Pala,Binaiya,Ora,Hatusaka sampai Masela menjadi buah tangan yang berharga...
Lebih berharga dari suku pedalaman yang direlokasi...
Tanah pohon sagu pusaka yang dibabat korporasi...
Ada Kilmury yang butuh sentuhan kasih...
Adapula Aru yang akan dijadikan peternakan Sapi...
Dan masih ada banyak kisah lainya yang belum terbaca sampai saat ini...
Walau sudah ditulis jauh sebelum kita sadari...
Ingatlah, perampasan ruang hidup masih tetap terjadi,
Dengan wajah yang lebih cantik dari bidadari...
Kawan ku..
Untuk menjaga Maluku tetap utuh...
Rawatlah pengetahuan-Mu
Sebelum layu Usia-Mu
Ambon, 13-07-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H