Raga dan hati kita terus mendaki
Segala ragu,cemburu berlari bersama waktu yang melambai
Saat puncak penantian menjadi jawaban, bukan lagi khayalan
Semua nikmat akan menjadi taruhan
Akankah, kita akan berpisah lagi ?
Puncak salahutu, telah menjadi guru
Melatih akar cinta yang takan mudah rapuh
Bukan seperti kisah majnun dan laila, yang mati tanpa restu
atau waktu yang membisu
Kita yang segera menyatu
Percayalah, di saat ijab kabul bergema di dada penghulu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!