Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

World Writers #559: Kamo Chōmei

16 Oktober 2014   13:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamo Chōmei(1155 – 1216)  Penyair dan kritikus Jepang, salah seorang tokoh besar dalam sejarah puisi Jepang. Dia terkenal lewat karyanya yang berjudul Hojōki atau An Account of My Hut (1212), sebuah deskripsi tentang kehidupannya saat menjalani penyendirian. Sajak-sajak Kamo merupakan representasi sajak terbaik pada zamannya.

Kamo Chōmei dilahirkan sekitar tahun 1155 di Jepang. Kamo mendapat pendidikan seni sastra secara menyeluruh. Puisi-puisinya yang bagus membuatnya diterima di kalangan istana, dan bahkan mendapat jabatan di istana. Setelah kehilangan nafkah dan kedudukannya dia beralih ke filsafat Budha dan alam. Pada 1204 Kamo menjadi pendeta Budha. Dia kemudian tinggal menyendiri atau bertapa di gunung Ohara dan kemudian membangun gubug pertapaan kecil di kaki gunung Hino. Selama di pertapaan Kamo menghabiskan hari-harinya dengan mendalami sastra dan musik, menjadi “sahabat rembulan dan angin,” merenungi lanskap alam yang terus-menerus berubah, dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah, terutama yang berhubungan dengan pertapa seperti dirinya. Pada periode ini pula dia menyusun karyanya yang kelak menjadi karya klasik yang mempesona hingga sekarang, Hojōki.

Hojōki berisi renungan seorang pendeta Budha yang mengundurkan diri dari dunia yang dipenuhi dengan kekerasan dan bencana alam. Karya ini mencerminkan keyakinan pengarang atas kesementaraan hidup dan penyesalan terhadap dunia yang terus-menerus berubah.

Tetapi sesungguhnya Kamo tetap berhubungan dengan pihak istana setelah dia menyepi di kaki gunung. Pada 1205 sepuluh sajaknya dimasukkan dalam draft pertama Shin kokinshu, antologi puisi istana kedelapan. Sekitar tahun 1208/1209 Kamo mulai menyusun Mumyōshō, koleksi puisi, anekdot dan komentar kritis. Pada 1214 dan 1215 Kamo mungkin telah menyelesaikan Hosshinshu. Karya lainnya yang sudah tak lagi ada diantaranya adalah koleksi sajak-sajaknya sendiri (yang mungkin disusun pada 1181) dan Iseki. Kamo Chōmei meninggal pada 24 Juli 1216 di Kyoto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun