Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

World Writers $580: Kristmann Gudmundsson

11 Februari 2015   04:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:27 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kristmann Guðmundsson(1902-1983) Penulis Islandia, yang telah menerbitkan lebih dari 30 novel dan terkenal berkat novel romantiknya, yang beberapa diantaranya ditulis dalam bahasa Norwegia. Novel-novelnya seringkali bertemakan hasrat erotik kaum muda. Novel-novelnya telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 36 bahasa.

Kristmann Guðmundsson dilahirkan pada 23 Oktober 1902 di Þverfell di distrik Borgarfjörður. Ayahnya adalah seorang pengembara tetapi ibunya suka bercocok-tanam. Sejak kecil Guðmundsson hidup dalam kemiskinan dan kurang kasih sayang dari orang tuanya. Meski pendidikan formalnya sangat sedikit namun Guðmundsson haus akan pengetahuan dan tak ada yang mampu mencegahnya dalam hal ini. Pada 1923 Guðmundsson bekerja sebagai wartawan. Dia kemudian merantau ke Norwegia dan menjadi penulis lepas di Cpenhagen dan Oslo sampai 1938. Di Norwegia Guðmundsson menerbitkan koleksi cerpen dalam bahasa Norwegia, Islandsk Kjærlighet (1924) yang segera meraih sukses dan mengherankan para kritikus karena keindahan idiom dan gaya Norwegianya. Tema-tema sentral yang muncul di dalam karya-karya selanjutnya adalah cinta obsesif, kebencian dan rasa takut.

Karya-karyanya yang lain diantaranya Livets Morgen (1929); Brudekjolen (1927); Det Hellige Fjell (1932); Hvite Netter (1934), merupakan novel otobiografis yang memuat pandangannya yang optimis; Jordens Barn (1935); Arma Ley (1940); Náttrölli Glottir (1943); Saga um Skald (1948); Þakan Rauða (1950-52); Kristmannskver (1955), yang merupakan sebuah buku puisi; Dægrin Blá (1960); Isold Hin Gullna (1962); Sumar i Selavík (1971); dan lain-lain. Guðmundsson meninggal dunia pada 20 November 1983 di Reykjavík.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun