Mohon tunggu...
Ema Nur Liana
Ema Nur Liana Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Al Faqir Ilallah

Mahasiswi IAIN Samarinda Program Studi : Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir '19 Instagram : @emanurliana_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pemuda Desa di Era Millenial untuk Perdamaian Dunia

23 Desember 2019   01:45 Diperbarui: 23 Desember 2019   01:54 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya selaku pemuda di era millenial ini, merasa ini adalah tantangan sekaligus peluang besar bagi para pemuda. Pemuda merupakan salah satu komponen penting bagi setiap  bangsa. Pemuda selain menjadi aset ekonomi, juga merupakan aset dalam bidang ideologi, politik, sosial, dan budaya.

Dalam kehidupan sebuah bangsa, pemuda memiliki peran penting dalam kemajuan peradaban. Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa. Pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku.

Dunia masih membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, dan semangat nasionalisme yang tinggi dalam mewujudkan perdamaian dunia. Pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam  membina kesatuan dan persatuan dunia, serta mengamalkan nilai-nilai yang di tanamkan oleh para leluhur di setiap negara agar tercipta kedamaian, kesejahteraan umum, serta kerukunan antar bangsa. Karena kedaan dunia ke depan itu akan sangat bergantung pada generasi penerusnya yaitu generasi muda.

Tidak terkecuali dengan para pemuda di desa. Mereka bisa menjadi pengaruh yang cukup kuat untuk menciptakan perdamaian di dunia. Dengan memaksimalkan potensi-potensi  yang mereka miliki. Selain itu pemuda desa juga bisa turut melakukan pembangunan berkelanjutan dalam bidang-bidang utama, seperti pelayanan dan peduli lingkungan, entrepreneurship (kewirausahaan) dari kalangan pemuda, melakukan pendidikan interaktif dan diskusi mengenai penanggulan bencana baik yang murni bencana alam atau karena ulah tangan manusia, membangun budaya perdamaian dengan cara saling memahami budaya orang lain yang berbeda melalui pendidikan dan penyadaran, peduli terhadap kesehatan sesama khususnya kalangan remaja, dan menjadi sukarelawan serta melakukan progam pertukaran budaya dengan negara lain untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia.

Selain itu, untuk membantu menciptakan perdamaian dunia pemuda desa juga harus punya beberapa modal utama. Yaitu dengan melibatkan diri dalam pemberdayaan pemuda yang  bisa dilakukan melalui sosial media yang saat ini sudah sangat disenangi oleh kalangan muda. Kemudian berkerja sama dengan instansi sosial untuk melakukan penelitian mengenai generasi muda tentang isu-isu sosial, bergabung dalam perkumpulan sukarelawan multilateral internasional, dan ikut terlibat dalam menyusun kerangka tujuan perdamaian dunia.

Pemuda desa juga  harus menjadi motor penggerak dalam roda perputaran bangsa. Minimal Indonesia bisa bebas dari segala permasalahan jika pemudanya saat ini bisa memahami makna-makna sejarah yang telah diwariskan oleh pendiri bangsa ini. Salah-satunya dengan memelihara sikap toleransi, artinya pemuda harus dapat menghargai perbedaan baik agama, suku, ras, bahasa, tradisi, budaya, dan adat. Dari perbedaan tersebut tentunya jangan sampai menimbulkan perpecahan, dan seharusnya perbedaan tersebut harus membawa kepada satu-kesatuan yaitu persatuan.

Generasi muda yang ada di kota maupun di desa harus semakin sadar akan nilai-nilai kesatuan, dapat memahami segala perbedaan yang ada di dunia, dan terus berusaha menciptakan kedamaian, serta terus menumbuhkan rasa toleransi untuk menjaga perdamaian dunia. Berawal dari hal terkecil dalam menghargai sesuatu, dan dapat memfilter segala arus budaya luar yang masuk, agar tidak terjadi lagi kasus-kasus bagi anak muda yang terlibat tawuran, geng motor, narkoba, pergaulan bebas, bahkan pembunuhan. Karena sejatinya pemuda adalah tonggak penerus kepemimpinan dunia  di masa yang akan datang. Generasi muda harus menjadi penggerak nilai-nilai kesatuan sebagai wujud cinta untuk perdamaian dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun