Mohon tunggu...
Emanuel Odo
Emanuel Odo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis Lepas pecanduan kopi

Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Lembah Chiangmai, Kisah Missionaris cilik dalam pelatihan leadership

26 Januari 2025   00:06 Diperbarui: 26 Januari 2025   00:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yesus di Tengah-tengah Kami  

Ada momen tertentu yang membuat kami menyadari betapa nyata kehadiran Tuhan di antara kami. Salah satunya adalah ketika seorang peserta dari sebuah pulau kecil di Pasifik berdiri dan berbagi kisahnya. Dengan suara yang gemetar, dia bercerita tentang komunitasnya yang terpencil, di mana anak-anak tidak memiliki akses pendidikan yang layak, dan di mana harapan sering kali terasa seperti mimpi yang tidak mungkin.  

Dia berkata,  

"Saya tidak tahu mengapa saya ada di sini. Saya merasa begitu kecil, begitu tidak penting. Tetapi ketika saya melihat kalian semua, saya merasa Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahwa saya tidak sendiri. Dia telah menempatkan saya di sini untuk belajar, untuk bermimpi lebih besar, dan untuk kembali membawa perubahan bagi komunitas saya." Kata-kata itu membuat kami semua terdiam. Air mata mengalir di wajah kami, bukan karena sedih, tetapi karena kami merasakan kehadiran Yesus yang begitu nyata. Dia adalah Dia yang berjalan bersama kami, yang menghapus air mata kami, dan yang memberi kami kekuatan untuk terus melangkah.  

Misi di Balik Pelatihan.

Pelatihan ini bukan hanya tentang belajar teori kepemimpinan, tetapi tentang mengenal misi hidup kami. Setiap hari, kami diajak untuk merenungkan panggilan pribadi kami,  Bagaimana kami dapat menjadi pembawa damai di dunia yang penuh konflik?   Bagaimana kami dapat menjadi suara bagi mereka yang tidak bersuara?  Bagaimana kami dapat membawa terang Kristus ke tempat-tempat yang gelap?  

     Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu tidak datang dengan mudah. Namun, melalui doa, diskusi, dan pengalaman bersama, kami mulai melihat gambaran besar yang Tuhan persiapkan untuk kami. Kami mulai memahami bahwa misi kami adalah untuk mencintai tanpa syarat, melayani tanpa pamrih, dan memimpin dengan kerendahan hati.  

Refleksi di Akhir Hari.

Setiap malam, sebelum tidur, kami memiliki waktu untuk merenung. Dalam keheningan malam, di bawah sinar bulan yang lembut, kami berbicara kepada Tuhan. Kami berterima kasih atas hari yang telah berlalu, dan kami memohon kekuatan untuk hari esok.  Salah satu doa yang sering kami panjatkan adalah:

"Tuhan, terima kasih telah mempertemukan kami di lembah ini. Terima kasih atas kasih-Mu yang mengalir melalui setiap senyum, setiap pelukan, dan setiap kata yang diucapkan di sini. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi kami percaya bahwa Engkau telah menyiapkan segalanya untuk kami. Bimbing kami, ya Tuhan, agar kami dapat menjadi saluran kasih-Mu di dunia ini."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun