Mohon tunggu...
Emanuel Odo
Emanuel Odo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Catatan Harian

Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aktivis Muda Memperjuangkan Pemahaman Kesetaraan Gender menuju Masyarakat Inklusif

3 Agustus 2024   21:59 Diperbarui: 3 Agustus 2024   22:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan kebangkitan aktivis muda yang berdedikasi untuk memperjuangkan pemahaman kesetaraan gender. Gerakan ini bukan hanya tentang mengatasi diskriminasi, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang inklusif di mana setiap individu dihargai dan diberi kesempatan yang sama. Aktivis-aktivis muda ini berperan penting dalam mengubah narasi sosial dan mendobrak stereotip yang telah lama mengakar. 

Para aktivis muda menggunakan berbagai platform untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu gender. Mereka memanfaatkan media sosial, seminar, dan lokakarya untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender. Melalui kampanye online, mereka mampu menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, menyampaikan pesan-pesan yang kuat tentang perlunya perubahan.       

Dalam diskusi Publik yang telah dilakukan ole Aktivis  muda PMKRI mengangakat topik tentang " Memperjuangkan pemahaman Gender kepada masyarakat , dalam diskusi  ini saudari Florentina Lisanti selaku pembicara mengakatak bahwa, "  Berbicara soal kesetaraan gender, akan selalu berbenturan dengan norma, adat dan budaya sosial yang berkembang di masyarakat. Di samping itu, berbicara tentang kesetaraan gender berbarti kita menuntut keadilan gender yang mana merupakan bagian dari hak asasi manusia. Oleh karena itu pada akhirnya jika kita siap memperjuangkan terkait kesetaraan gender, berarti kita harus siap berbenturan dengan nilai sosial dan nilai agama. 

Karena yang menjadi bagian dalam memperjuangkan kesetaraan gender bukan hanya tentang perempuan, tetap tentang semua pihak yang menjadi bagian dari isu gender. Selain itu, dengan adanya berbagai variabel yang mempengaruhi kesetaraan gender tersebut, hal itulah yang menjadi poin pertimbangan bagi setiap pihak yang terlibat dalam memperjuangkan dan mempertimbangkan segala keputusan dan langkah yang tepat. Pada akhirnya perempuan selalu menjadi variabel penyeimbang dari berbagai permasalahan tersebut. 

Sehingga pemahaman terkait kesetaraan gender ini harus terus disuarakan terutama diberikan pemahaman yang lebih untuk kaum laki-laki agar mampu membantu perempuan dalam mencapai kesetaraan yang adil bagi semua pihak. oleh karen  itu ujarnya harus ada  Kolaborasi dengan organisasi non-pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta menjadi strategi penting dalam memperkuat gerakan kesetaraan gender. Dengan membangun aliansi strategis, aktivis muda dapat memperluas dampak dari inisiatif mereka dan menciptakan perubahan yang lebih sistemik. Program-program mentoring, pelatihan kepemimpinan, dan beasiswa untuk perempuan menjadi contoh nyata dari upaya kolaboratif ini  .  

Jika di lihat  lebih jauh bahwa permpuan selalu mendapatkan posisi yang sangat sulit dalam dunia sosial saat ini,seperti Ketika membicarakan kemiskinan, maka perempuan merupakan bagian pokok dan penting yang semestinya harus dibicarakan. Karena perempuan merupakan jenis kelamin yang paling bertanggung jawab dan menjadi korban terbesar dalam setiap kemiskinan dan kemelaratan. Kemiskinan ini tidak hanya soal berbagi porsi kerja atau berbagi kuris diparlemen dengan memberikan angka 30%. Tapi ini soal ketimpangan kesetaraan yang sampai saat ini masih mendominasi oleh sebagian  besar laki-laki. 

Memang benar pernyataan ini "ternyata jadi Perempuan itu berat". Beban perempuan lebih berat dari laki-laki karena perempuan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik pada siapa pun, termasuk bagaimana mengandung anak, bagaimana memberikan asupan gizi yang baik, dll. Dari berbagai kasus, Perempuan menjadi korban pertama dalam keluarga (partiarki/ patrilineal), baik karena faktor budaya di dalam keluarga dan masyarakat, maupun faktor negara yang mengabaikan kebutuhan dan kepentingan perempuan. Karena Perempuan bukan hanya tidak selalu dibicarakan, tetapi kadang tidak dibicarakan. 

Di samping hanya sedikit perempuan yang terlibat dalam membicarakan hak-nya, hanya sedikit laki-laki yang mempunyai cara pandang atau perspektif yang memihak pada kebutuhan dan kepentingan perempuan.Perempuan juga dipersepsikan sebagai manusia yang memiliki kelemahan, keterbatasan, selalu menggunakan perasaan, dan tidak logis. Karenanya perempuan dianggap tidak layak bekerja di sektor publik yang "keras", kompetitif, dan rasional. 

Perempuan yang bekerja di publik, membangun karir, dan berkompetisi dengan laki-laki dianggap menyalahi kodrat. Dalam perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender, perempuan telah melalui banyak tantangan sepanjang sejarah. Mereka telah berjuang keras untuk mendapatkan hak-hak yang sama seperti laki-laki, termasuk hak pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik. Untuk mencapai kesetaraan gender sejati, diperlukan upaya bersama dari semua pihak. 

Pendidikan yang inklusif dan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang dihadapi oleh perempuan akan membantu mengatasi ketimpangan gender. Jangan lupa, dukung dan dengarkan suara-suara perempuan. Biarkan mereka tumbuh, berkembang, dan berdaya dalam dunia ini. Kita bisa menjadi agen perubahan dengan mewujudkan kesetaraan gender untuk perempuan di seluruh dunia. Bersama-sama, mari kita jadikan dunia ini tempat yang lebih adil dan setara bagi semua .Dan untuk perjuangan aktivis muda dalam memajukan pemahaman kesetaraan gender adalah upaya yang berani dan inspiratif. 

Melalui dedikasi, kreativitas, dan semangat kolaboratif, mereka membuka jalan bagi masa depan yang lebih inklusif dan adil. Tantangan mungkin besar, tetapi komitmen kita bersama untuk perubahan tidak pernah goyah. Dengan dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, Sehinga visi tentang masyarakat yg  inklusif  terutama  tentang kesetaraan gender dapat menjadi kenyataan.


 Akhir kata, kami dengan bangga mengucapkan terima kasih kepada  kedua kawan yang sudah jadi narasumber, beserta seluruh kawan-kawan Pejuang Kesetaraan Gender yang sudah berpartisipasi dalam diskusi singkat ini.



Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun