Mohon tunggu...
Emanuel Odo
Emanuel Odo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis Lepas pecanduan kopi

Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Waktu Senggang Bukan Waktu "Kosong"

16 Juli 2023   16:19 Diperbarui: 16 Juli 2023   17:02 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sobat yang terkasih saya merefleksikan sedikit berkaitan dengan judul diatas dan perlu saya tekankan ini bukan untuk membenarkan possisi atau keberadaan  waktu ''senggang'' dalam hidup kita, tetapi saya mencoba membaca dari prespektif yang berbeda dan diambil dari pengetahuan dan pengalaman pribadi saya, beserta pengalaman yang dialami orang lain. Waktu memang sulit didefenisikan sebab sebab tidak ada bentuk fisik dari waktu namun beberapa ahli mencoba merumuskan waktu dalam bentuk angka dan sebagainya. 

Disini kita bisa menyaksikan bahawa ada ketidakpuasan manusia untuk memahami waktu  dan tentunya dengan keberadaan alam semesta yang membuat manusia mulai  berfikir tentang bagaimana  agar bisa memahami waktu itu sendiri dan  bagaimana melihat waktu yang adalah bagian terpenting beserta    bagaiman  kita menggunakan  waktu ??

Secara samar-samar  bahwa  waktu memang memiliki dimensi yang luar biasa dalam memberi arti kehidupan manusia meskipun hal ini tanpa  kita sadari , sebab proposisi  yang saya bangun adalah pengetahun kita dapat membantu memberikan sikap tentang bagaimana  waktu bisa digunakan dan bagaimana  memahami kerja waktu. Sobat saya tidak mengurai dan menjelaskan secara eksplisit tentang bagaiman  waktu hadir tetapi saya percaya  bahwa pembaca dapat memahami sudut pandang tentang waktu itu sendiri sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan pembaca. 

Tetapi saya  mendalami sebuah keterlibatan kita dalam memakanai waktu yaitu "waktu senggang bukanlah waktu kosong", artinya kita tidak lagi dapat meneropong waktu senggang melulu dari sudut kerja. Sama sebagaimana kerja ,harus dilihat sebagai bentuk penghayatan hidup manusia,demikian halnya dengan waktu senggang. Sebab jika tidak seperti itu maka tidak ditemukan pemaknaan yang baik. Hemat saya waktu senggang adalah sesuatu tersendiri, suatu hal yang berbeda sendiri dan tidak sendirinya ditentukan oleh dan dari dalam kerja. 

Waktu senggang bukan waktu kosong, yang harus kita coba isi atas berbagai cara .Waktu senggang bukan semata-mata waktu istrahat ,supaya sesuda itu orang dapat kembali menjalankan tugas kerja harian dengan tenaga baru. Penghayatan atas waktu senggang  bermaksud untuk memberi kesempatan  kepada manusia supaya,atas secara lebih bebas dan  menurut inisiatif sendiri. Seandainya  waktu senggang dilihat sebagai waktu kosong ,ia sendiri disertai rasa bosan, dan berubah menjadi gaya hidup yang berpengaruh negatif atas seluruh hidup manusia,merusakan atau melapukanya.

Disini juga  bisa kita lihat pemaknaan  waktu senggang itu memberi kesempata kepada orang sehubung dengan kewajiban  mereka terhadap sesama manusia. Supaya waktu umumnya mempunyai makna yang sangat nyata  diterima, ia juga harus dihayati sebagai bentuk kehidupan bersama orang lain yang dipertanggunjawabkan.keseluruhan bidang pergaulan sosial lebih luas dan lebih kaya dari bidang kontak kerja saja. Dalam hal ini waktu senggang tidak secara negatif berarti bahwa orangnya bebas dari kontak kerja, tetapi secara positif bahwa ia bebas untuk kontak-kontak yang lain, yang dipilih sendiri dan menurut selera sendiri.

Dipandang dari segi ini waktu senggang, harus merupakan wadah cinta yang diminta untuk diisi dengan relasi-relasi sosial yang menarik, atau dirasakan wajib atas dasar lain bukan kerja. 

Memang dalam waktu senggang orang mempunyai kebebasan untuk menetukan sendiri yang sebaiknya  mau diberikan atau dibuat untuk orang lain dengan tidak melayani kepentinganya sendiri dan lepas dari segala imbalan fungsional yang bagaimanapun juga selalu  akan dan harus mencirikan proses kerja. sekiannnnnnnnnn  gengssssssssss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun