PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBELAJARAN MIPA DI ALAM
Gerakan pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan karakter yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang mendidik dan menyenangkan.
Gerakan pramuka mempunyai tujuan mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi :
a) manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang: 1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, emosional, dan tinggi moral sesuai dengan dasa dharma pertama pertama 2) tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilannya sesuai bunyi dasa dharma ke-2 3) kuat dan sehat jasmaninya
b) warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab, atas pembengunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional ( Kepres RI no: 24 Th 2009, ps 5 ).
Sejalan dengan Kepres RI bahwa pramuka merupakan pendidikan non formal yang penting bagi siswa disemua jenjang pendidikan untuk belajar mandiri dan berorganisasi serta membentuk kelompok yang kompak untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan tetapi memiliki nilai didik yang tinggi.
Dalam kegiatan kepramukaan, berkemah merupakan salah satu syarat yang tercantum dalam SKU. Hal ini menjadi keharusan bagi peserta didik untuk dapat menempuh persyaratan di dalam SKU tersebut.
Dengan kata lain peserta didik harus dapat bersatu dengan alam, dimana dalam acara perkemahan tersebut peserta didik dapat melaksanakan kegiatan berupa upacara di alam terbuka, outbond di alam, dan penjelajahan di alam terbuka, serta mempelajari dan mengambil gambar berbagai macam tumbuhan dan hewan yang ada disekitar perkemahan untuk diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya.
Selain itu juga bahwa peserta dapat menerapkan berbagai macam teori yang telah didapatnya di bangku sekolah seperti Fisika, Kimia, Biologi dan bahkan rumus-rumus matematika.
Sebagai contoh peserta didik dapat menggunakan rumus-rumus fisika dalam menghitung jarak tempuh dalam suatu kegiatan penjelajahan, menghitung tinggi pohon, menghitung lebar sungai dengan menggunakan teori matematika, bahkan dapat menghitung berapa kecepatan arus laut/sungai.
Dalam bidang biologi, peserta didik dapat mengetahui berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan serta dapat mengelompokannya ke dalam kelasnya masing-masing.
Dengan kegiatan di alam terbuka, peserta bisa bersatu dengan alam, dan alam terbuka akan banyak memberikan pelajaran bagi peserta didik. Oleh karena itu, sangat tepat kalau salah satu media yang efektif membentuk karakter kepribadian seorang pramuka adalah alam semesta.
Dia bisa hidup dan bertahan dengan alam karena alam akan bersahabat bdengan kita apabila kita mau melestarikan dan menjaganya dari usikan-usikan tangan jahil yang tidak bertanggungjawab.
Belajar MIPA
Belajar MIPA dengan menggunakan wadah pramuka yang berada di tempat kegiatan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pembelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan hasil kajian terhadap Standar Isi untuk mata pelajaran MIPA setingkat SMP/SMA, terdapat beberapa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang cocok dipelajari dengan kegiatan Pramuka yang didalamnya terdapat kegiatan outbond, jelajah alam, dan lain-lain yang sesuai dengan pembelajaran MIPA.
Beberapa konsep MIPA yang sesuai dengan kegiatan pramuka tertera pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Konsep MIPA yang dapat dipelajari pada waktu kegiatan Pramuka
Manfaat kegiatan pramuka dalam pembelajaran MIPA
Belajar MIPA dalam kegiatan Pramuka memberi manfaat yang besar yaitu:
- Pembelajaran sangat menyenangkan karena disisipkan dengan kegiatan kepramukaan
- Tidak memerlukan waktu khusus, dilaksanakan disaat menunggu kegiatan yang lain
- Efektif dan efisien maksudnya tidak membutuhkan waktu tersendiri, dan tidak perlu banyak mengeluarkan biaya
- Dilaksanakan dengan enjoy tanpa memberi tekanan pada siswa
- Siswa bebas mengeluarkan pendapat dan menemukan apa yang sedang dipelajari
- Siswa dapat bekerjasama dengan baik
- Pendidikan karakter dapat diterapkan dengan baik
- Siswa mudah menerima dan menelaah apa yang dilihat dan dihadapinya.
Penutup
Pramuka sebagai wahana pembelajaran MIPA memang sangat tepat, karena tidak perlu merancang program tersendiri semua kegiatan hanya disisipkan pada kegiatan kepramukaan. Demikian juga anak tidak merasa terbebani dengan banyak program dan kegiatan yang ada.
Prinsip bahwa “Alam Tak Ambang Jadi Guru” sungguh tepat untuk pembelajaran MIPA. Oleh karena itu kegiatan pramuka harus dapat memilih tempat yang strategis, menyenangkan, menyejukkan yang jelas di alam terbuka. Sehingga apa yang ada di alam sekitarnya dapat kita manfaatkan sebagai media pembelajaran MIPA.
Banyak peluang untuk dapat mengembangkan pembelajaran konsep-konsep MIPA dengan menggunakan alam terbuka bersamaan dengan kegiatan kepramukaan.
Pembelajaran yang monoton itu sangat membosankan siswa maka kegiatan pembelajaran perlu variasi. Hal ini bertujuan siswa tidak bosan dan langsung berhadapan dengan alam sebagai guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H