Tanggal 21 Oktober 2019 sore, saya datang ke Gerai Indosat di Atrium Senen, Jakarta Pusat untuk meminta pemulihan nomor saya yang "tahu-tahu kedaluwarsa". Ya, nomor saya "tahu-tahu mati".Â
Ternyata hal ini karena dalam waktu yang lama, saya tidak isi pulsa reguler, hanya isi quota, karena memang kebanyakan komunikasi melalui WA dan e-mail. Saya mengira, cukup dengan mengisi quota, nomor tetap anam. Ternyata harus isi pulsa reguler juga.
Ketika saya datang ke gerai Mentari tersebut, saya berhadapan dengan kewajiban membayar biaya pasca bayar untuk 6 bulan. Sebenarnya, boleh bayar setiap bulan, tapi dengan satuan yang lebih besar dan harus datang ke gerai Mentari. Ini merepotkan. Akhirnya saya bayar untuk 6 bulan. Janji customer service, nomor saya akan pulih paling lambat 3 kali 24 jam (artinya, sebelum 3x24 jam sudah bisa pulih)---walau yang saya dengar "akan pulih dalam 1x24 jam".
Sekarang sudah lebih dari 4x24 jam, belum ada tanda-tanda akan pulih. Saya berusaha memulihkan nomor tersebut karena saya sangat membutuhkannya sebab di dalam nomor itu banyak tercatat nomor-nomor penting, juga informasi penting yang berhubungan dengan pekerjaan saya sebagai penulis dan wartawan.
Terus terang, saya kecewa dengan pelayanan Indosat. Di zaman seperti ini, masih saja bekerja dengan lamban. Saya minta, mohon pulihkan nomor saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H