Mohon tunggu...
Emanden Stefy A
Emanden Stefy A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Gadjah Mada

Emanden Stefy A adalah seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada yang tertarik pada bidang pengabdian masyarakat dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kenalan Dengan Cocopeat dan Cocofiber, Si Coklat Penuh Manfaat

1 September 2024   08:43 Diperbarui: 1 September 2024   09:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin pembuat cocopeat dan cocofiber

Di era di mana perubahan iklim dan keberlanjutan menjadi isu global yang mendesak, masyarakat semakin sadar akan pentingnya mencari alternatif energi yang ramah lingkungan. Salah satu inovasi yang kini tengah naik daun adalah briket arang tempurung kelapa organik. Produk ini tidak hanya menjawab kebutuhan energi yang lebih bersih, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pedesaan, terutama di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam.

Cocopeat: Media Tanam yang Ideal

Cocopeat adalah produk yang dihasilkan dari serabut kelapa yang telah melalui proses pengolahan khusus. Cocopeat memiliki beberapa manfaat yang sangat signifikan dalam bidang pertanian. Pertama, cocopeat memiliki struktur yang sangat baik sebagai media tanam. Ia dapat menyerap air dengan baik, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih seimbang. Kedua, cocopeat sangat efektif dalam mengurangi kelembaban tanah, sehingga mengurangi risiko penyakit tanaman. Ketiga, cocopeat dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat pot tanaman, sehingga mengurangi penggunaan bahan plastik.

Cocofiber: Bahan Kerajinan yang Beragam

Cocofiber adalah produk lain yang dihasilkan dari serabut kelapa. Cocofiber memiliki tekstur yang lembut dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi kerajinan. Pertama, cocofiber dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kerajinan tangan seperti tas, dompet, dan lain-lain. Kedua, cocofiber dapat digunakan sebagai bahan penyerap getah pada industri kayu. Ketiga, cocofiber dapat digunakan sebagai bahan penyerap cairan dalam industri farmasi.

Tim PPK Ormawa BEM KM FMIPA UGM melihat adanya potensi dari limbah serabut dan tempurung kelapa yang ada di desa sentral industri kelapa, yaitu Desa Trenten, Candimulyo, Magelang, Jawa Tengah. Dengan adanya inovasi mesin pembuat cocopeat dan cocofiber, tim PPK Ormawa BEM KM FMIPA UGM memberdayakan masyarakat Desa Trenten untuk mengolah limbah serabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber. 

Mesin pembuat cocopeat dan cocofiber
Mesin pembuat cocopeat dan cocofiber

Dengan menggunakan mesin ini, serabut kelapa yang sudah direndam selama 1 minggu dan dijemur hingga kering dapat diubah menjadi cocopeat dan cocofiber. Cara kerja mesin ini adalah dengan memisahkan serabut menjadi lebih halus, dan menghancurkan kulit kelapa. Cocopeat akan keluar pada celah sebelah kiri, sedangkan cocofiber akan keluar pada celah sebelah kanan.

Dengan adanya mesin ini, kami berharap masyarakat Desa Trenten mampu mengolah limbah serabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber. Dengan adanya optimalisasi limbah ini, kami juga berharap agar perekonomian masyarakat Desa Trenten mampu meningkat secara signifikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun