Mohon tunggu...
M. Aminulloh RZ
M. Aminulloh RZ Mohon Tunggu... Guru - Hidup Berpetualang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik hanya momentum, berbuat baik selamanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bubarkan Ormas Anarkistis

26 November 2020   20:00 Diperbarui: 26 November 2020   20:06 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kadrun.id/2020/11/25/bubarkan-ormas-anarkistis/

Beberapa konflik yang melibatkan FPI saja sudah seharusnya ormas ini dibubarkan. Pada tanggal 12 Januari 2012, massa FPI merusak dan meracau di Gedung Kemendagri. 21 Februari 2012, massa FPI mengepung ruko yang sedang mengadakan pengobatan gratis. 6 Mei 2012, massa FPI memukul Aktivis Perdamaian SEJUK (Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman), di HKBP Filadelfia Bekasi. 15 Maret 2012, terjadi konflik antara FPI dengan warga Pontianak. 3 Mei 2012, terjadi konflik antara FPI dan warga di Gandekan Solo. 7 Mei 2012, massa beberapa ormas Islam termasuk FPI menyetop pembangunan tempat ibadah di Yogyakarta.

Ditambah pada tanggal 10 Agustus 2012, massa FPI Makassar merusak klenteng Xian Ma, kelenteng Kwan Kong, dan klenteng Ibu Agung Bahari. 25 September 2012, massa FPI bentrok dengan polisi ketika menyerang restoran cepat saji di Mal Ciputra Semarang Bekasi (Abdul Jamil Wahab, 2014: 112-113). Teranyar, tahun 2017, beberapa ormas termasuk FPI menolak pembangunan gereja di Bekasi, dan masih banyak kasus-kasus lainnya yang melibatkan ormas anarkistis tersebut. Ironisnya, mereka mengatasnamakan Islam dan Tuhan seraya menindas kelompok yang berbeda. Sesuatu yang ambivalen.

Dari rentetan kasus yang melibatkan ormas anarkistis, semestinya pemerintah tidak ragu lagi untuk menindak tegas siapapun, pihak manapun, kelompok, dan golongan dari manapun. Semua itu adalah moment of dark bagi korban atas perilaku anarki ormas-ormas yang merasa paling superior dan kebal hukum. Saya kira mayoritas masyarakat sudah muak terhadap aksi-aksi kekerasan yang didominasi oleh ormas anarkis.

Kita semua menyaksikan Indonesia dalam kondisi terjangkit kanker radikalisme. Antara lain Indonesia tengah dikuasai rasa tidak percaya, permusuhan, dan perpecahan antaragama dan antarmazhab. Jika terus seperti ini maka cita-cita perdamaian semakin jauh. Perlu adanya rekonsiliasi yang menciptakan situasi kebenaran agama diperuntukkan manusia yang bersifat kemanusiaan sejati yang dihargai. Untuk itulah karenanya kebencian dirubah menjadi kekuatan cinta, rasa ingin balas dendam menjadi pemaafan dan pengampunan, anarkisme menjadi kedamaian.

Terlebih, ormas-ormas anarkistis ini telah melakukan perselingkuhan dengan politik. Kawinnya agama dan politik, semakin berkecambahnya percikan api kemarahan dan gesekan yang mengoyak hubungan persaudaraan. Barat yang secara empiris memiliki sejarah kelam perselingkuhan agama dan politik, telah menghancurkan dan memecah belah bangsa.

Agama yang seharusnya menjadi pembimbing yang lurus dan benar, disalahfungsikan menjadi alat legitimasi melalui fatwa-fatwa kontroversial demi kekuasaan politikus ambisius. Tidak hanya itu, agama yang semestinya menjadi tonggak utama persatuan umat, malah dijadikan mesin untuk mengotak-kotakkan atau bahkan untuk memvonis pihak yang tidak sejalan dengan tudingan sesat, kafir, musyrik, dan tuduhan-tuduhan jahat lainnya. Bukankah agama bertujuan untuk memuliakan Tuhan dan keselamatan serta kedamaian bagi manusia?

Ketika negara bertindak dan membubarkan, mereka akan menuduh zalim, kriminalisasi dan sebagainya. Negara tidak boleh gentar, sebab kita masyarakat yang secara mayoritas, tidak menerima agama kita selalu dipergunakan untuk meracau. Mayoritas umat Islam mendukung pemerintah dan seluruh komponen negara untuk memberedel dan membubarkan ormas-ormas yang lapar akan aksi-aksi anarkisme.

Mereka yang telah merasa di atas angin---superhero-agama, kebal hukum, dan merasa berkuasa---maka kita sebagai kelompok yang dipandang lemah, dapat menumbangkan superioritas ormas-ormas anarkis. Sebagaimana Nabi Daud AS. yang hanya menggunakan senjata ketapel, dapat menaklukkan Jalut atau Goliath.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun