Gus Dur yang lebih lama membaca fenomena yang akan kita semua alami ini, sudah menanggapi persoalannya dalam buku Tuhan Tidak Perlu Dibela (1999: 87), "Membiarkan terjadinya korupsi besar-besaran dengan menyibukkan diri pada ritus-ritus hanya akan membiarkan berlangsungnya proses pemiskinan bangsa yang semakin melaju," untuk itu,sudah saatnya santri turut berperang di jalan Allah SWT.
Melakukan perlawanan, menyatakan ketidaksetujuan, pertentangan dan negasi terhadap korupsi adalah perilaku inheren prososial santri dalam bentuk jihad akbar transenden memanifestasi cita-cita universalisme Islam, sesuai dengan tesis ontologis Islam dan demokrasi demi membangun martabat bangsa Indonesia, maupun mewujudkan peradaban dunia. []