Smartwatch atau jam pintar sebenarnya bukanlah produk gadget baru. Apple smartwatch, samsung smartwatch dan smartwatch-smartwatch lain sudah malang melintang produknya dimana-mana. Namun biasanya smartwatch ini target konsumen utamanya tentunya adalah orang dewasa yang mampu membeli jam ini.
Tapi setahun belakangan, semenjak muncul satu brand yang BA nya adalah Mbak Titi Kamal dan Suaminya alias Imoo, smartwatch sangat populer di kalangan anak-anak. Pintar sekali memang brand imoo ini, menargetkan anak kecil sebagai target utama penjualan mereka. Orang dewasa mungkin akan berpikir ulang untuk membeli smartwatch untuk diri mereka sendiri. Selain harganya yang tak murah, pertimbangan fungsi mungkin akan membuat orang dewasa berpikir beratus-ratus kali untuk membelinya.
Tapi anak-anak? Wow! Sekali saja barang populer di dunia mereka, maka penyebaran info produknya pun menjadi liar dan tak terbendung. Dan apakah anak-anak bisa paham untuk mempertimbangkan fungsi dan harga suatu produk? Ooh tidak! Dunia anak-anak sekarang saya lihat jauh lebih keras daripada dunia semasa saya kanak-kanak dulu.
Saya pernah membaca di sebuah artikel mengenai dunia anak-anak masa kini, meskipun tak bisa digeneralisir, tapi saya yakin kasus seperti ini banyak sekali ditemukan di beberapa tempat. Ternyata, banyak kasus semacam 'bullying' yang dial. Sami oleh anak-anak. Saat teman-teman sejawatnya kebanyakan liburan ke luar negeri, maka anak biasa yang liburannya hanya ke ragunan akan dikucilkan. Jika teman sejawatnya membeli dan memiliki mainan baru dan ada temannya yang tak mampu beli, maka anak itu akan dikucilkan.
Dan sekarang saya lihat, jam tangan imoo ini juga menjadi salah satu barang 'wajib' yang harus dimiliki oleh anak-anak jika ingin diakui secara sosial oleh teman sejawatnya.Â
Saya awalnya berfikir jam tangan imoo itu harganya murah. Dalam hati, 'yaelah, semahal mahalnya jam tangan untuk anak-anak berapa sih?" Lalu saya kaget ketika tak sengaja ibu-ibu teman sepermainan saya membawa topik jam imoo di acara kumpul sore-sore kami. Ternyata jam imoo dibanderol dengan harga yang tak jauh beda dengan harga 1 unit smartphone. OMG! seketika saya melongo tak percaya.
Teman saya itu curhat bahwa anaknya merengek minta dibelikan jam imoo. Akhirnya teman saya pergi ke mall dengan niat membelikan jam imoo untuk anaknya. Sampai di depan counter teman saya pun terkejut bukan main dengan harganya. Tapi lucunya, si penjual malah menawarkan jam imoo versi kw dengan harga 200ribuan saja. Yang lucu, si penjual malah berkata bahwa lebih baik membelikan versi kw nya saja, karena mirip daripada membeli jam tangan harga jutaan.
Dan kini, beberapa bulan semenjak kejadian itu, saya betul geleng-geleng kepala. Karena hampir setiap saya berpapasan dengan anak-anak mulai dari usia SD, memakai jam imoo kw ini. Dalam hati, wow benar-benar super ya barang yang ngetren di kalangan anak-anak. Saya pribadi bukannya ingin nyinyir antara jam imoo asli dan jam imoo kw lho ya!
Hanya saja saya memandangnya seperti ini, sebenarnya apa sih tujuan utama orang tua setuju untuk membelikan jam 'imoo' untuk anak-anaknya? Mungkin bagi orang tua yang mampu dan sadar akan pemanfaatan teknologi pada jam imoo kw, sah-sah saja membelikan jam seharga satu unit smartphone pada seorang anak kecil. Jika sadar manfaat dari fitur-fitur yang ada pada jam imoo asli memang sangat berguna.Tapi bagi orang tua yang tak mampu membelinya, sah-sah juga membelikan jam imoo kw pada anak mereka. Toh si anak juga kebanyakan tak paham fitur dari jam imoo dan cuma ikut-ikutan temannya saja.Â
Kalau saya? Saya pribadi masih berada di tim jam imoo kw ya, jika suatu waktu anak saya merengek minta dibelikan. Toh sama saja fungsi utama jam adalah untuk menunjukkan waktu. Cara setting jam imoo kw juga mudah kalian mungkin bisa membaca reviewnya disini. Harga yang murah dan PAS di kantong saya juga menjadi alasan utama saya lebih memilih opsi ini.
Bagaimana dengan emak-emak yang lain? Apakah punya perspektif berbeda terhadap jam imoo ini?
