Mohon tunggu...
Emah Halimah
Emah Halimah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Berbagi Informasi Kegiatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global

26 Januari 2024   19:36 Diperbarui: 26 Januari 2024   20:13 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawasan Kebinekaan Global (WKG) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Kategori 1 Tahap 3 Kemendikbud Tahun 2023

Oleh         : Emah Halimah, S.Pd.

NIM         : 233172714953

Pada hari minggu tanggal 21 Januari 2024 kami Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Universitas Negeri Malang mengikuti diklat tentang Wawasan Kebhinnekaan Global (WKG), mengingat bahwa Negara Indonesia itu negara yang memiliki keanekaragaman suku, agama, budaya, Bahasa. Kegiatan ini di laksanakan pada pukul 07.00 -- 17.00 WIB. Diklat di mulai dengan mengisi pretest untuk menguji pemahaman awal tentang wawasan kebhinekaan global dan di lanjutkan dengan sesi G-meet yang disampaikan oleh bapak Dr. Didik Sukriono, S.H,M. Hum dan Dr. A. Rosyid Al Atok, M.H, M.Si.

Tujuan dari diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini adalah meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan sikap toleransi yang tinggi dalam lingkungan sekolah dapat membuat peserta didik hidup berdampingan dengan nyaman, menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai, lingkungan yang bebas dari diskriminasi, bebas dari segala bentuk Tindakan kekerasan dan intoleransi.

Diklat wawasan kebhinekaan global membahas 5 topik materi pokok yaitu : 1) Kebinekaan Global (Dunia Yang Berwarna); 2) Kebinekaan Indonesia (Negeri Penuh Harmoni); 3) Berdamai dengan diri (Mulai Dari Diri); 4) Keragaman Di Sekolah (Sekolahku Yang Bhinneka); 5) Menuju Sekolah Damai (Sekolahku Yang Damai).

Topik 1 Kebinekaan Global (Dunia Yang Berwarna) 

Kebhinekaan global mengajak kita untuk memandang lebih dalam tentang bagaimana perbedaan dan keanekaragaman di seluruh dunia dapat menjadi kekuatan penyatuan. Berikut adalah beberapa pemikiran yang mungkin muncul ketika kita merenungkan konsep kebhinnekaan global: 1) Penerimaan terhadap perbedaan; 2) Bahasa sebagai sarana pemahaman Global; 3) Pendidikan sebagi pilar kebhinekaan; 4) Kerjasama antarbangsa sebagai Solusi tantangan global; 5) Teknologi sebagai medium pemersatu; 6) Pemeliharaan alam dan budaya; 7) Pemberdayaan dan kesetaraan.

Topik 2 Kebinekaan Indonesia (Negeri Penuh Harmoni) 

Kebhinekaan Indonesia adalah salah satu hal yang membuat negeri ini begitu unik dan kaya. Dengan lebih dari 17.000 pulau, 300 etnis, dan 700 bahasa lokal, Indonesia adalah contoh nyata dari kebhinnekaan. Berikut adalah beberapa refleksi dari kebhinekaan di Indonesia: 1) Budaya yang kaya dan beragam; 2) harmoni dalam perbedaan; 3) pengaruh budaya asing; 4) pelestarian budaya; 5) kontribusi terhadap dunia.

Topik 3 Berdamai dengan diri (Mulai Dari Diri)

Berdamai dengan diri sendiri tidak hanya berarti menerima bagian yang baik dari diri kita, tetapi juga menerima kelemahan dan ketidaksempurnaan yang melekat pada setiap individu. Proses ini sering kali melibatkan introspeksi mendalam, pengelolaan emosi, dan pengembangan sikap yang lebih positif terhadap diri sendiri.

Beberapa konsep yang terkait dengan "Berdamai dengan Diri" termasuk: 1) Penerimaan diri; 2) Keseimbangan emosional; 3) Kesehatan mental dan fisik; 4) pertumbuhan pribadi; 5) mengelola ekspetasi.

Topik 4 Keragaman Di Sekolah (Sekolahku Yang Bhinneka)

Keragaman di Sekolah adalah suatu kondisi di mana terdapat perbedaan latar belakang dan karakteristik individu di lingkungan sekolah, seperti etnis, agama, budaya, kemampuan, dan lainnya. Berikut adalah beberapa refleksi tentang keragaman di sekolah: 1) Penerimaan dan Penghargaan terhadap Perbedaan; 2) pembelajaran tentang budaya dan tradisi lain; 3) mengembangkan keterampilan sosial; 4) mempersiapkan siswa untuk masa depan; 5) tantangan dalam menangani keragaman.

Topik 5 Menuju Sekolah Damai (Sekolahku Yang Damai)

Merenung tentang perjalanan menuju sekolah damai membawa kita pada pengertian bahwa sebuah institusi pendidikan bukan hanya tempat di mana pengetahuan dipertukarkan, tetapi juga sebagai wahana di mana nilai-nilai damai dan harmoni ditanamkan. Berikut adalah beberapa pemikiran dalam refleksi menuju sekolah damai: 1) Penerimaan dan Penghargaan Terhadap Perbedaan; 2) budaya positif dan tanggung jawab Bersama; 3) pendekatan resolusi konflik yang positif; 4) Pendidikan emosional dan sosial; 5) keterlibatan orang tua dan Masyarakat; 6) keseimbangan antara kedisiplinan dan pemahaman.

Memupuk budaya saling mengenal dan menghormati terhadap kebhinekaan di sekolah, menambah nilai-nilai toleransi di lingkungan sekolah, maka dengan keberagaman tersebut yang sesuai dengan semboyan " Bhineka Tunggal Ika ( berbeda beda tetapi tetap satu jua )". Diklat wawasan kebhinekaan Global ini di akhiri dengan mengisi postest.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun