Ia tak pernah duduk untuk berfikir,
mengenai satu kata dan maknaÂ
dalam sebuah ungkapan yang penuh dengan kiasÂ
yang menjadikan kita raguÂ
untuk berjalan maju
ia hanya ada dalam kekekalan
yang dijadikannyaÂ
kita
sebagai bidak
yang tak berharga untuk dipertahankan
kita hanya bisa pasrah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!