hari kita di depan cermin.
Ia memaksa kita
agar kita berlalu
menjadi debu
di benaknya;
tak ada apa
yang dimaknai benci
dalam kurun masa singkat ini
kata-kata yang terangkai
menjelma dialog kita
cuma sebuah ingatan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!