Mohon tunggu...
Elizhabet Elzha
Elizhabet Elzha Mohon Tunggu... Penulis -

#travellerkembangtebu yang mengabdikan diri pada netbook sebagai #Pekerjatekskomersial di http://www.elzha09.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Peluang dan Tantangan Wisata Halal di Pulau Santen Banyuwangi

8 November 2017   02:45 Diperbarui: 8 November 2017   03:08 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Datang di Pantai Syariah-Pulau Santen, Dok.Pri

Oktober lalu juga diadakan workshop percepatan Wisata Halal oleh pihak Kemenpar di Jogja. Lalu apa peluang dan tantangannya?

Pandangan Mata Pantai Syariah Banyuwangi

Tak seperti pantai pada umumnya, tapi lebih pada seperti kita hendak masuk ke area masjid yang sudah dipisahkan antara lelaki dan perempuan. Hal ini membuat salah satu teman saya menjadi gamang dan akhirnya minum obat di Pantai. Mungkin dia shock harus ikut Elzha dan Kulineryogya atau Kak Khun dan teman lelaki lainnya, sebuat saja dia Monyo. Selain baliho aturan jalur masuk, di Panatai ini juga dilengkapi dengan tata tertib di Pantai Syariah yang diperuntukkan kepada muslim.

Petunjuk jalur masuk pengunjung perempuan dan lelaki, dok.pri
Petunjuk jalur masuk pengunjung perempuan dan lelaki, dok.pri
Tata Tertib Kawasan Pantai Syariah-Pulau Santen, dok.pri
Tata Tertib Kawasan Pantai Syariah-Pulau Santen, dok.pri
Aku masuk di wilayah khusus perempuan bersama Mimin Kulineryogya dan di susul Christ-Jalutajam. Baru asiknya menanggapi fenomena unik ini tiba-tiba seorang lelaki mengantari kami dan bilang, "Maaf, Mas ini area khusus perempuan," ucapnya dan Christ-Jalutajam langsung out menuju area yang disediakan dengan melewati pagar pembatas.

Aku pun menebar pandang dan berhenti pada sekelompok nelayan, "Mas, itu mereka bisa berkempok di sana (menujuk nelayan) dan itu mereka selfi-selfi (sekelompok remaja putri di area lelaki)," sergahku merasa tak mendapat keadilan. Menurut Mas itu, khusus untuk nelayan diperbolehkan bergerombol di area mana pun.

Kawasan khusu perempuan, kursi malas itu sewa 10 ribu bayar di muka kepada pengawas pantai, dok.pri
Kawasan khusu perempuan, kursi malas itu sewa 10 ribu bayar di muka kepada pengawas pantai, dok.pri
Kami mulai mengomel dan mengeluarkan teori-teori yang bisa meng-counter kondisi ini atas dasar pembatasan ruang gerak. Bahasan kami mulai dari teori feminis, HAM, Kebebasan Berserikat dan berkumpul, hingga ancaman terorisme dan radikalisme. Ya, kami tidak sedang menikmati lansakap alam, tapi sedang berusaha menerima dan melakukan asimilisi terhadap pengetahuan.

Tidak semua wilayah berkarakter sama, pangsa pasar wisata manca negara pun. Indonesia saat ini pasarnya adalah negeri barat yang mereka butuh fasilitas seperti di negaranya, bukan? contohnya beer, cara berpakaian, dan kebutuhan lainnya. Beda ketika kita bicara Korea, yang target pasarnya seluruh dunia termasuk muslim. Mereka akan memberikan fasilitas-fasilitas halal.

Peluang dan Tantangan

Perlindungan pada  perempuan dan anak, pengelompokan pereman dan anak menjadikan mereka aman dari gangguan pelecehan seksual dan kekerasan lainnya di tempat umum. Namun kita juga harus berpikir pada keluarga yang mereka harus mengawal dan mengasuh anak berdua (suami-isteri) di manakah ruang mereka. Jika diberikan pemakluman bagaimana dengan para jomblo? Perempuan dipisahkan dengan lelaki agar lebih aman, seolah perempuan adalah makhluk tak berdaya yang tak bisa berbuat untuk melindungi dirinya sendiri.

Perlakuan khusus terhadap nelayan bisa berkumpul di semua kawasan Pantai Syariah dok.pri
Perlakuan khusus terhadap nelayan bisa berkumpul di semua kawasan Pantai Syariah dok.pri
Risiko tersusup kelompok radikal, tanpa bantuan alat tertentu dan hanya mengandalkan pandangan mata. Semakin sulit jika pengelompokan ini dilakukan tanpa ada sistim pengawasan yang baik misalnya CCVT yang bisa merekam gerak-gerik mencurigakan. Perlu diketahui bersama perempuan juga berperan aktif dalam melakukan propaganda dan cenderung sangat terselubung.

Pembatasan interaksi, aku tak bisa bayangkan ketika ada yang "mohon maaf kecelakan" saat berwisata dan para lelaki merasa dibatasi ruang untuk melakukan pertolongan pertama. Berenang di pantai dan ternyata masuk area lawan jenis kemudian berpindah. Hal ini bertentangan dengan UUD 45 Pasal 28 soal kebebsan berserikat dan berpendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun