Mohon tunggu...
Eliza Bhakti
Eliza Bhakti Mohon Tunggu... Insinyur - Environmental Enthusiast

Government Officer | Environmental Enthusiast | Writer in progress |

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Nyamannya Berjalan Kaki di Brisbane

27 September 2024   09:37 Diperbarui: 28 September 2024   10:58 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berjalan kaki ke Brisbane sign, ikon kota Brisbane (dokpri, 2024)

Masih sangat sulit membayangkan kota mana yang ramah pejalan kaki di Indonesia. Pejalan kaki harus beradu dengan pedagang kaki lima dan pengemudi sepeda motor. 

Cita-cita mewujudkan kota ramah pejalan kaki atau walkable city dirintis di IKN Nusantara. Infrastruktur terus digenjot untuk menunjang kenyamanan pejalan kaki di IKN, diantaranya merencanakan kebutuhan jalur sepeda, pedestrian serta barisan tanaman sebagai peneduh.

Lain halnya dengan Australia. Hampir seluruh kota di Australia sangat mudah untuk dieksplorasi dengan berjalan kaki atau dengan transportasi umum.

Hidup di walkable city tentunya berdampak pada kualitas hidup, salah satunya karena kala seseorang berjalan akan muncul hormon bahagia, endorfin.

Faktor yang Membuat Brisbane Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Beberapa waktu lalu, tepatnya di bulan Agustus saya berkesempatan menjelajahi Brisbane selama 2 minggu. 

Setidaknya dalam satu hari sekitar 15.000 langkah bisa dicapai dengan mudah. Bandingkan saja ketika saya di Jakarta, berjalan kaki menjadi barang langka dalam kamus keseharian saya.

Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland merupakan salah satu kota yang nyaman dijelajahi dengan berjalan kaki. 

Berdasarkan preply.com Brisbane masuk ke nomor 9 walkable city di Australia dengan total  track jalan sepanjang 10,2 km atau sekitar 13.413 langkah kaki.

Salah satu faktor yang membuat Brisbane nyaman dijelajahi dengan berjalan kaki adalah infrastruktur yang memadai. Pedestrian way lebar dengan rambu jalan yang lengkap. 

Saat menyeberang jalan pun pejalan kaki bisa dengan mudah memencet tombol penyeberangan sehingga dapat menyeberang jalan dengan aman. Di beberapa titik disediakan pula kursi taman untuk sekedar melepas penat dari berjalan.

Infrastruktur lain yang tak kalah penting yaitu banyaknya water fountain atau keran air siap minum gratis. Pejalan kaki dapat dengan mudah mengisi botol minum dan tak khawatir dilanda dahaga saat sedang berjalan. 

Tak ayal, meski di siang hari suhu bisa mencapai 30 derajat Celcius, warga tak segan untuk berjalan kaki menuju tempat aktivitas. Sebagai catatan, bulan Agustus di Australia masih masuk winter tapi biasanya di siang hari cukup terik dan kering.

Salah satu water fountain yang disediakan oleh Urban Utilities, pengelola air minum setempat (dokpri, 2024)
Salah satu water fountain yang disediakan oleh Urban Utilities, pengelola air minum setempat (dokpri, 2024)
Area pusat kota dan Central Business District di kota yang mendapat julukan "Sunny State" ini relatif bisa dijangkau dengan berjalan kaki. 

Bahkan mal terbesar di Brisbane yakni Queen Street Mall merupakan satu area yang nyaman untuk berjalan kaki dengan toko-toko adibusana berderet sepanjang jalan.

Pemerintah kota menyediakan jogging track dan trotoar di sepanjang Sungai Brisbane dari Breakfast Creek dan Bulimba di timur laut hingga Dutton Park dan St Lucia di barat daya. 

Lebih dari 14 km trotoar tepi sungai telah dibangun sejak 1999 melalui program pembangunan dan optimalisasi jalan oleh Dewan Kota. 

Program ini menyediakan lebih banyak infrastruktur untuk akses berjalan kaki di sepanjang Sungai Brisbane dan ke lokasi aktivitas tepi sungai yang ikonik.

Dengan menciptakan lingkungan yang didesain dengan baik dan mudah dilalui dengan berjalan kaki, kualitas hidup warga juga meningkat. 

Tak heran jika Brisbane masuk ke dalam daftar 20 kota terbaik untuk tinggal di 2024 menurut Economist Intelligence Unit's Global Liveability Index.

Peran Dewan Kota dalam Mewujudkan Walkable City

Berbicara mengenai strategi untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki terntu tak lepas dari peran pemerintah daerah, dalam hal ini dewan kota atau city council. 

Pada bulan Juni 2023 Brisbane City Council meluncurkan Strategi Walkable Brisbane. Strategi ini disusun sebagai panduan program 10 tahun dalam rangka membuat semakin banyak warga Brisbane berjalan kaki. Upaya ini juga sebagai persiapan Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralympic 2032.

Dikutip dari Walkable Brisbane Strategy, terdapat 6 prinsip dalam mewujudkan Brisbane sebagai walkable city, yaitu inklusif, fit-for purpose, aman, nyaman dan menyenangkan, terhubung dan terinformasi.

Menjadikan pengalaman berjalan kaki inklusif artinya  dapat dijangkau beragam warga, beragam usia baik tua maupun muda, dan juga kaum disabilitas. 

Dewan telah memasang lebih dari 500 tactile sign, rambu yang dilengkapi huruf braile di seluruh lokasi baik di dalam kota maupun pinggiran kota sejak tahun 2009. 

Rambu ini membantu orang-orang dengan gangguan penglihatan untuk memastikan lokasi serta mengarahkan mereka dalam perjalanan.

Untuk keamanan pejalan kaki, pencahayaan dan peneduh yang memadai ditambahkan di jalur-jalur pejalan kaki. 

Memastikan jalur pejalan kaki memiliki pencahayaan yang baik dapat meningkatkan keselamatan pejalan kaki, terutama di malam hari. Pencahayaan juga didesain untuk mencegah aktivitas ilegal warga yang mengancam keselamatan publik.

Jembatan khusus pejalan kaki yang dilengkapi peneduh (dokpri, 2024)
Jembatan khusus pejalan kaki yang dilengkapi peneduh (dokpri, 2024)

Active Walk Terintegrasi dengan Aktivitas Harian

Berjalan kaki menawarkan berbagai manfaat kesehatan, 10.000 langkah sehari bukan hanya jargon namun nyatanya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung. 

Banyak dari kita berjalan kaki atau jogging secara khusus untuk rekreasi atau olahraga. Namun hal yang tak kalah penting adalah active walk atau langkah aktif yang sudah terintegrasi dengan keseharian. 

Saat di Brisbane, saya sering tidak menyadari bahwa berjalan kaki menuju halte bus, atau sekedar berjalan kaki ke taman di sore hari menambah jumlah active walk harian saya. 

Yang saya pelajari dari Brisbane, kultur berjalan kaki tidak hanya sekedar tumbuh dari niat warganya, tapi juga merupakan upaya menyeluruh pemerintah kota dalam mendesain tata kota. 

Jadi dengan menciptakan kota berkualitas dengan transportasi umum dan ruang hijau yang aksesnya bisa dilalui dengan berjalan kaki, percayalah warga tak akan segan untuk berjalan kaki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun