World Water Forum (WWF) 2024 Bali, resmi ditutup oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Presiden World Water Council pada Jumat (24/5). Gelaran internasional tersebut diikuti oleh lebih dari 150 negara selama 6 hari mulai 20 hingga 25 Mei 2024.Â
TheMenurut data penyelenggara tercatat 20.000 orang delegasi dan partisipan hadir pada acara yang berpusat di Nusa Dua Bali ini. Setidaknya ada 106 negara dan 27 organisasi internasional turut hadir baik pada pertemuan bilateral maupun pada sesi tematik.Â
Mengusung tema "Water for Shared Prosperity", ada 6 sub-tema yang diusung dalam forum 3 tahunan ini antara lain Water Security and Prosperity , Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation and Hydro-diplomacy, Sustainable Water Finance dan Knowledge and Innovation. WWF tak hanya mengupas masalah substansi namun juga mengelaborasi proses tematik, regional dan politik.Â
Presiden Joko Widodo saat pembukaan merangkul para pemimpin dunia untuk meneguhkan komitmen serta kolaborasi dalam mengatasi tantangan di sektor air.  Terdapat 3 hal yang menjadi highlight pada WWF 2024. Pertama mengenai pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim. Kedua, mengangkat  isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Ketiga, pengusulan World Lake Day, dengan tujuan menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.
Tentu saja tak lengkap rasanya jika tak ada "oleh-oleh" dari gelaran yang digadang-gadang menjadi yang termegah sepanjang sejarah pelaksanaan WWF. Dalam gelaran WWF dilaksanakan beberapa launching buku di sektor air yang dapat dibaca untuk membuka wawasan terkait sektor air. Berikut beberapa rekomendasi buku untuk Sobat Kompasiana.Â
1. Water for Shared Prosperity (Fan Zhang & Christian Borja-Vega)
Buku ini dipublikasi oleh The World Bank dan pemerintah Indonesia, yang merupakan sintesis dari tema besar WWF 2024 yaitu air untuk kesejahteraan bersama. Penulis mengajak pembaca untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai krisis air dari beragam dimensi.Â
Buku ini mengupas dan mengeksplorasi hubungan antara air dan beragam aspek seperti pertumbuhan inklusif dan  risiko iklim. Tentu saja hal ini memberikan wawasan bagi pembaca sehingga dapat memberikan solusi praktis terhadap krisis air dan cara yang lebih baik dalam mengelola sumber daya air.Â
Ketahanan air (water security) adalah fondasi kesejahteraan. Air bersih sangat penting dalam rantai pasok produksi makanan dan minuman, yang akan bermuara pada kesehatan untuk mendukung produktivitas bekerja. Air merupakan input atau sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor agraria. Air juga berperan penting dalam ekosistem yang mendukung denyut nadi kehidupan miliaran orang.
Mewujudkan cita-cita besar dalam rangka kelestarian air memerlukan pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan. Penyediaan layanan air juga harus adil dan inklusif sesuai tujuan SDGs "No one left behind", tak ada yang boleh ditinggalkan. Tentu saja intervensi di sepanjang rantai pasok air harus dilakukan, mulai dari sumber di hulu hingga pengguna air di hilir. Penulis mengupas bagaimana strategi dalam meningkatkan ketahanan air secara signifikan, yang nantinya akan bermuara pada  pengurangan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Buku dapat diakses di website World Bank atau klik di sini.Â
2. Citarum Harum:Â Caring for Rivers Saving LivesÂ