Mohon tunggu...
Eliza Bhakti
Eliza Bhakti Mohon Tunggu... Insinyur - Environmental Enthusiast

Government Officer | Environmental Enthusiast | Writer in progress |

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Capsule Wardrobe, Trik Liburan Tanpa Pusing Pilih Baju

16 Juni 2023   12:30 Diperbarui: 26 Juli 2024   08:11 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pixabay/congerdesign)

Aturan memakai masker ditiadakan pemerintah. Situasi pandemi yang membaik, diiringi pula dengan menggeliatnya industri pariwisata. Sebut saja kawasan Labuan Bajo, Mandalika dan Danau Toba yang menjadi destinasi-destinasi baru liburan yang kian cantik. Suasana musim panas dan liburan tengah tahun membuat tempat-tempat liburan ramai.

Saat ini liburan tak hanya dinikmati sebagai momen bersantai, namun juga sebagai ajang untuk tampil prima di media sosial dengan Outfit of The Day (OOTD). Ajang liburan kerap dijadikan alasan untuk belanja impulsive dengan alasan tidak memiliki baju yang pas. Akibatnya koper menjadi over weight, pengeluaran membengkak dan malah membebani paska liburan. Berkemas ringan tentunya bermanfaat bagi lingkungan karena mengurangi emisi karbon pesawat.

Belanja impulsive saat merencanakan liburan terjadi karena memiliki terlalu banyak pilihan. Opsi beragam pakaian dari influencer yang wara wiri di lini media sosial akhirnya membuat kita bingung memutuskan. Fenomena in kerap disebut dengan decision fatigue, bingung memutuskan baju mana yang akan dipakai. Istilah lain yaitu paradox of choices, dimana pilihan yang terlalu banyak akhirnya membuat kita sulit untuk memutuskan sesuatu.

(pixabay/congerdesign)
(pixabay/congerdesign)
Apa itu Capsule Wardrobe

Nah, salah satu cara untuk mempermudah pilihan kita dalam berpakaian adalah metode capsule wardrobe. Ada banyak metode dalam penerapan capsule wardrobe, salah satunya metode 10 x10 atau yang paling terkenal adalah project 333. Tidak ada benar atau salah dalam pemilihan metode tersebut, karena prinsip dasarnya sama yaitu memilih pakaian yang kita suka, dan mudah dipadu padan untuk rentang waktu tertentu.

Terminologi capsule wardrobe mulai digunakan sejak 1940 sebagai definisi koleksi garmen yang digunakan dengan harmonis dan mudah dipadu padan. Saat ini capsule wardrobe mulai digiatkan para penggiat fesyen lambat (slow fashion) sebagai upaya meredam banyaknya limbah pakaian dari fesyen cepat.

Fesyen cepat biasanya memiliki kualitas pakaian yang rendah karena diproduksi secara massal dengan upah rendah. Runtuhnya Rana Plaza pada 2013 yang lampau menjadi momen pengingat ada harga yang kita bayar atas harga yang murah. Film True Cost membuka mata dunia akan pentingnya fesyen berkelanjutan yang ramah lingkungan dan yang utama menghargai para pekerjanya.

Dari sisi lingkungan biasanya fesyen cepat tidak mengolah limbah pewarnaan tekstil yang mengancam kelestarian sungai. Bahkan ada gurauan satir, "Jika ingin tahu tren warna terkini, lihat saja warna sungai di China yang tercemar". Di Indonesia fenomena ini banyak ditemukan di sentra-sentra batik dan denim jeans dimana sungai-sungai sekitarnya tercemar. Untuk menekan ongkos produksi tetap rendah, material yang dipilih biasanya berbahan polyester yang mengandung plastik. Serat polyester yang terdegradasi dapat menjadi pemicu limbah mikroplastik di sumber-sumber air warga. Untuk itu kita patut menjadi konsumen berkesadaran, dengan mulai memilih produk mana yang lebih ramah lingkungan.

Banyak selebriti dan pesohor yang menggunakan metode capsule wardrobe untuk mempermudah gaya berbusana. Salah satunya Mark Zuckerberg dan Steve Jobs yang terkenal karena selera fesyen mereka yang simpel. Anna Wintour sang dewi fesyen juga menerapkan gaya yang hampir sama pada beragam kesempatan. Metode ini juga bisa menjadi statement atau persona diri yang khas. Karl Lagerfeld misalnya, membuat persona yang legendaris dengan setelan suit dan kacamata hitamnya.

Langkah Memulai Capsule Wardrobe Saat Liburan

Masa liburan yang singkat bisa menjadi momen yang pas untuk refleksi isi koper yang akan kita bawa. Sebelumnya kita perlu memilah pakaian yang benar-benar mencerminkan diri dan tentunya nyaman digunakan selama liburan. Pakaian yang nyaman tentunya menjadi booster rasa percaya diri saat berfoto. Manfaatnya tentu saja koper hanya berisi pakaian yang pas dengan syle kita dan memercikkan kebahagiaan atau spark joy.

Meski tak ada aturan mengikat, prinsip capsule wardrobe biasanya tidak menghitung pakaian dalam, aksesoris dan perhiasan dan pakaian tidur. Di negara-negara barat dengan 4 musim, capsule wardrobe akan dirotasi berdasarkan musim. Metode ini populer karena membuat pemakainya tidak perlu berpikir panjang tentang apa yang dipakai di pagi hari, sehingga dapat berfokus pada hal lain yang lebih penting. Metode ini secara tidak langsung akan mengkurasi pakaian yang berkualitas dan versatile. Beberapa praktisi minimalis mengadopsi gaya ini untuk menyederhanakan pilihan.

Hal paling penting adalah mengetahui langkah untuk memulai capsule wardrobe. Untuk liburan yang singkat lebih mudah menggunakan metode 10x10, karena hanya perlu komitmen selama 10 hari atau kurang lebih 2 minggu.  

Pertama, susun 10 item pakaian yang terdiri dari atasan, bawahan, dan sepatu yang cocok dengan destinasi wisata tujuan. Sebisa mungkin pilih item yang multifungsi dan netral agar mudah dipadu padan. Pilih satu color scheme untuk mempermudah mix and match, meski opsi tabrak warna juga terbuka. Wardrobe yang dipilih sebisa mungkin nyaman dan mencerminkan diri sendiri, tidak perlu memilih warna monokrom jika memang menyukai warna-warna bold. Jika ada budget lebih extra, bisa mengetes apa warna yang pas dengan warna kulit kita melalui personal color test.

Untuk liburan ke negara dan daerah tertentu sesuaikan dengan musim, jangan sampai salah kostum. Bila berlibur di negara dengan cuaca dingin masukkan opsi jaket atau coat, sedangkan untuk musim panas sesuaikan dengan bahan ringan dan menyerap keringat. Saat berlibur biasanya kita terkendala dalam hal mencuci baju, sehingga pastikan pakaian tidak memiliki perawatan khusus seperti dry clean.

Langkah kedua adalah mencari inspirasi gaya. Saat ini ada banyak media untuk mencar referensi gaya. Inspirasi bisa didapat dari mana saja, dari artis K-pop, influencer bahkan dari street style orang-orang di sekitar kita. Salah satu cara bisa juga membuka wawasan di platform fesyen seperti laruna, instagram, pinterest atau media sosial lain. Meski telah banyak inspirasi mode di luar sana, terkadang gaya yang diterapkan terlalu unrealistic. 

Tidak perlu menjadikan para fashion guru sebagai standar kecantikan yang harus digapai. Tren selalu akan datang dan pergi, tidak perlu terbebani untuk selalu mengikutinya.  Kuncinya adalah tetap sesuaikan inspirasi dengan personal style pribadi.

(pixabay/pexels)
(pixabay/pexels)
Langkah ketiga, mix and match gaya menjadi 10 outfit yang bisa dipakai bergantian. Kesepuluh outfit bisa difoto sebagai panduan harian. Pilih pakaian yang ada, jangan jadikan alasan untuk impulse buying. Momen ini juga mengasah jiwa kreatif di tengah keterbatasan opsi pilihan. Jangan ragu untuk bermain dengan aksesoris dan kreativitas dalam layering. Langkah terakhir, pakai untuk 10 hari ke depan dengan percaya diri!

Liburan adalah saat kita rileks dan menyegarkan pikiran, setelah liburan siapa tahu jadi terinspirasi untuk berbagi dengan menulis artikel di beragam platform, misalnya laruna.

Aplikasi capsule wardrobe bermanfaat untuk menggiring kita mengenal gaya pribadi kita sendiri. Selain itu, kita didorong kreatif dalam memadu padan pakaian dengan opsi terbatas. Apa yang kita pakai akan bercerita tentang siapa kita. Mengetahui gaya apa yang sesuai menjadi krusial untuk merefleksikan persona kita kepada orang tanpa perlu banyak menjelaskan. 

Yuk, liburan simpel dengan capsule wardrobe!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun