Mohon tunggu...
Elza Ztya Malihatus Sholikhah
Elza Ztya Malihatus Sholikhah Mohon Tunggu... Editor - Pemimpin Redaksi Ora Aji Official

NIM : 22107030092 Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta semester 2

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Menjadi Kaya Lewat Program Masjid Jogokariyan di Bulan Ramadhan

8 April 2023   10:49 Diperbarui: 8 April 2023   10:59 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung sekitar masjid Jogokariyan sudah terkenal dengan nama khasnya yaitu, Kampung Ramadhan Jogokariyan sejak awal didirikannya program Ramadhan tersebut.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Sudah sejak tahun 2017  masjid Jogokariyan membagikan takjil gratsi dengan cara mengadakan buka bersama di area masjid tersebut. Jika menjelang berbuka puasa serambi dan seluruh ruangan yang ada di masjid Jogokariyan selalu ramai dipadati jama'ah. Ada yang datang untuk melaksanakan ibadah sholat lalu sekaligus menunggu adzan maghrib. Ada pula yang datang karena rasa penasarannya ingin  berbuka dengan rasa yang berbeda. Para penyaji menu buka puasa di masjid Jogokariyan merupakan relawan dari berbagai daerah tak hanya dari dalam kota saja, namun juga luar kota. Mereka tulus membantu pergerakan masjid Jogokariyan untuk memakmurkan rakyat. Masyarakat Islam yang tinggal di sekitar masjid Jogokariyan benar-benar hebat dalam menghidupkan suasana Ramadhan di kampungnya.

 

Dalam programnya, masjid Jogokariyan telah menciptakan kemakmuran kepada masyarakat yang tinggal disekitarnya juga. Pasalnya, mereka yang memiliki dagangan dan minat dagang menjadi lebih produktif di bulan Ramadhan dengan bermodal menggelar lapaknya di sepanjang jalan masjid Jogokariyan membuat mereka dapat maraup banyak keuntungan.

Tak hanya pedagang takjil dengan jenis takjil umum seperti kolak, es buah, kurma dll. Tapi juga penjual dengan makanan kekinian seperti, crapes, korean seafood dan berbagai minuman kekinian lainnya. Penjual banyak yang tidak mau ribet sudah menyiapkan dagangannya dari rumah. Jadi sampai lokasi penjual tinggal memasang meja lalu manaroh dagangannya lalu menunggu para pemburu takjil untuk antri panjang mengililingi meja dagangannya. Bahkan keuntungan yang didapatkannya pun tak sepele, "saya kalo pulang ke rumah pendapatan kotor yang bisa saya bawa sekitar 1.5jt setiap hari" kata Pak Rahman penjual es buah di depan masjid Jogokariyan.

Masjid Jogokariyan menjadi tempat favorit warga jogja dan para anak rantau yang sedang mencari ilmu bahkan bekerja, untuk mencari takjil dari yang berbayar sampai yang gratis dari masjid tersebut. Sudah menjadi masjid panutan di berbagai daerah karena setiap tahunnya dalam bulan Ramadhan selalu membagi beribu-ribu takjil gratis, serta membuka banyak lowongan pekerjaan untuk menyejahterakan masyarakat khususnya umat Islam di sekitar masjid tersebut.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun