Berikut ini adalah Sultan dan Sultanah yang pernah memerintah sebagai raja Kerajaan Samudera Pasai:
- Sultan Malik Al-Saleh (1267-1297)
- Sultan Muhammad Malik az-Zahir I/Muhammad I (1297-1326)
- Â Sultan Mahmud Malik Az-Zahir/Ahmad I (1326-1345)
- Â Sultan Mansur Malik Az-Zahir II (1345-1349)
- Â Sultan Zainal Abidin I (1349-1406)
- Â Sultanah Malikah Nahrasyiyah (1406-1428)
- Â Sultan Zainal Abidin II (1428-1438)
- Â Sultan Shalahuddin (1438-1462)
- Â Sultan Ahmad II (1462-1464)
- Sultan Abu Zaid Ahmad III (1464-1466)
- Sultan Ahmad IV (1466-1466)
- Sultan Mahmud (1466-1468)
- Â Sultan Zainal Abidin III (1468-1474)
- Â Sultan Muhammad Syah II (1474-1495)
- Sultan Al-Kamil (1495-1495)
- Sultan Adlullah (1495-1506)
- Â Sultan Muhammad Syah III (1506-1507)
- Â Sultan Abdullah (1507-1509)
- Â Sultan Ahmad V (1509-1514)
- Â Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517)
Sultan Malikussaleh meninggal pada tanggal 17 Ramdhan 696 H (1297 M) & dimakamkan diDesa Büllingen, Kecamatan Samdera, Kabupaten Aceh Utara. Mengenai penyebab meninggalnya Sultan Malikussaleh, beliau meninggal karena sakit. Sepeninggal Sultan Malik al-Salle, kekuasaannya digantikan oleh keturunannya, Sultan Muhammad, yang bernama Sultan Malik al-Tahir I (1297-1326). Pengganti Sultan Muhammad adalah Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1348).
Keberadaan Makam Sultan Malikussaleh di Desa Tunk Sharif di Desa Büllingen, Kabupaten Aceh Utara. Tempat ini dianggap sebagai lokasi Royal Ocean Palace. Jalan awal untk ke kompleks makam adalah Simpang Gampong Kude Gudon sebagai panduan pengunjung Makam Sultan Malikusale, dan perbatasan Gampong Büllingen-Gampon Klen Matty. Pemanfaatan dan pengelolaan warisan budaya makam Sultan Malikussaleh selama ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil tokoh masyarakat setempat. Dalam hal ini pengelola makam berada di bawah pimpinan Tengku Imuem Syik Gampong.
Makam Sultan Malikusale dianggap oleh masyrakat umum sebgai makam suci. Keyakinan ini didasarkan pada pengalaman mereka melihat dan mendengar keajaiban yang terjadi di makam. Gampon Büllingen merupakan salah satu daerah yang terkena dampak langsung saat tsunami 2004 melanda Aceh. Rumah warga & bangunan lainny hancur diterjang tsunami, namun makam Sultan Malikussaleh tetap utuh dan tidak terkena tsunami. Bahkan sebagian warga selamat saat mengungsi ke pelataran makam Sultan Malikussaleh.
 Perkembangan Makam Sultan Malikusale sebagai objek wisata dapat dilihat tidak hanya dari segi fasilitas dan amenitasnya saja, tetapi juga dilihat dari situasi, persepsi dan cara pandang masyarakat sebagai pengunjung dalam menyikapi kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan ziarah meningkat. Hal inilah yang melatarbelakangi motivasi pengunjung untuk berziarah ke makam Sultan Malikussaleh.
Demikian rekam jejak sultan Malik al- saleh yang dapat kita bahas, selanjutnya kita akan membahas tentang studi kasus lima pilar kemalikussalehan
Implementasi pilar Kemalikussalehan dalam pendidikan tinggi, khususnya untuk membentuk karakter siswa, dapat dilakukan melalui lima pilar yang telah ditetapkan: Religius , Akademis , Transformatif , Berwawasan Global , dan Cinta Damai . Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana setiap pilar dapat diterapkan dalam konteks pendidikan untuk membentuk karakter siswa.
- Religius
 Pilar keagamaan pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa. Dalam pendidikan, ini dapat diimplementasikan melalui :
- Kegiatan Keagamaan : Mengadakan pengajian rutin, diskusi tentang nilai-nilai Islam, dan pelatihan akhlak berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis.
- Integrasi Kurikulum : Memasukkan pelajaran tentang etika dan moralitas dalam mata kuliah yang ada, sehingga mahasiswa memahami pentingnya tindakan yang berlandaskan iman dan taqwa dalam setiap aspek kehidupan mereka
- Â Akademisi
Pilar akademis fokus pada pengembangan intelektual dan kreativitas siswa. Implementasinya meliputi:
- Kualitas Pembelajaran : Menyediakan kurikulum yang menantang dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, serta memfasilitasi akses ke sumber belajar yang berkualitas.
- Inovasi dan Kreativitas : Mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian dan proyek yang inovatif serta kreatif, yang dapat memberikan solusi terhadap masalah nyata di masyarakat.
- Transformatif
Pilar transformatif mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Ini dapat dilakukan melalui:
- Kegiatan Praktis : Mengadakan workshop atau seminar yang membahas isu-isu sosial dan lingkungan, serta cara-cara untuk berkontribusi positif terhadap perubahan social.
- Pengabdian Masyarakat : Mengorganisir program pengabdian masyarakat di mana siswa dapat menerapkan ilmu yang mereka pelajari untuk membantu komunitas lokal.
- Berwawasan Global
Pilar ini mengajak mahasiswa untuk memiliki perspektif internasional dan memahami isu-isu global. Implementasinya mencakup:
- Isu Global dalam Kurikulum : Mengintegrasikan pembelajaran tentang isu-isu global seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan ekonomi global ke dalam mata kuliah.
- Pertukaran Pelajar : Mendorong program pertukaran pelajar dengan universitas luar negeri untuk memperluas wawasan budaya dan akademis.
- Cinta damai