Bantul - MTsN 6 Bantul meluncurkan program budidaya ikan air tawar sebagai upaya peningkatan gizi bagi siswa. Inovasi ini memanfaatkan air wudhu yang digunakan untuk sholat, yang kemudian dialirkan ke kolam budidaya ikan lele, nila, dan gurami. Program ini mendapat apresiasi dari Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah, yang menyatakan dukungannya dalam peresmian program pada Senin, 28 Oktober 2024.
Menurut Mafrudah, penggunaan air wudhu untuk budidaya ikan adalah langkah yang bijak dan ramah lingkungan. "Air wudhu yang masih bersih dan suci tidak boleh terbuang begitu saja. Dengan mengalirkannya ke kolam, kita tidak hanya menghemat air, tetapi juga memberikan manfaat tambahan berupa budidaya ikan yang dapat meningkatkan asupan gizi siswa," ujarnya.
Program budidaya ikan ini bertujuan untuk menyediakan sumber protein yang sehat dan bergizi bagi siswa. Nantinya, ikan-ikan yang dibudidayakan di madrasah ini akan dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan sekolah, terutama untuk konsumsi siswa. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi siswa, terutama dalam mendukung tumbuh kembang mereka.
Tidak hanya itu, program ini juga menjadi media pembelajaran bagi siswa dalam memahami cara budidaya ikan. Siswa diajak untuk aktif berpartisipasi dalam merawat dan mengelola kolam ikan yang ada. Keterlibatan langsung siswa diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pola hidup sehat.
Dengan dukungan penuh dari Kepala MTsN 6 Bantul dan antusiasme siswa yang tinggi, program budidaya ikan air tawar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan madrasah yang tidak hanya peduli terhadap kualitas akademik, tetapi juga kesejahteraan dan kesehatan para siswanya.
Bantul - MTsN 6 Bantul meluncurkan program budidaya ikan air tawar sebagai upaya peningkatan gizi bagi siswa. Inovasi ini memanfaatkan air wudhu yang digunakan untuk sholat, yang kemudian dialirkan ke kolam budidaya ikan lele, nila, dan gurami. Program ini mendapat apresiasi dari Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah, yang menyatakan dukungannya dalam peresmian program pada Senin, 28 Oktober 2024.
Menurut Mafrudah, penggunaan air wudhu untuk budidaya ikan adalah langkah yang bijak dan ramah lingkungan. "Air wudhu yang masih bersih dan suci tidak boleh terbuang begitu saja. Dengan mengalirkannya ke kolam, kita tidak hanya menghemat air, tetapi juga memberikan manfaat tambahan berupa budidaya ikan yang dapat meningkatkan asupan gizi siswa," ujarnya.
Program budidaya ikan ini bertujuan untuk menyediakan sumber protein yang sehat dan bergizi bagi siswa. Nantinya, ikan-ikan yang dibudidayakan di madrasah ini akan dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan sekolah, terutama untuk konsumsi siswa. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi siswa, terutama dalam mendukung tumbuh kembang mereka.
Tidak hanya itu, program ini juga menjadi media pembelajaran bagi siswa dalam memahami cara budidaya ikan. Siswa diajak untuk aktif berpartisipasi dalam merawat dan mengelola kolam ikan yang ada. Keterlibatan langsung siswa diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pola hidup sehat.
Dengan dukungan penuh dari Kepala MTsN 6 Bantul dan antusiasme siswa yang tinggi, program budidaya ikan air tawar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan madrasah yang tidak hanya peduli terhadap kualitas akademik, tetapi juga kesejahteraan dan kesehatan para siswanya. (kzn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H