(Bantul -- MTsN 6 Bantul)- Peningkatan sumber daya manusia di Kementerian Agama terus ditingkatkan melalui berbagai program. Program terbaru dari kementrian ini adalah Madrasah Reform. Dari Madrasah Reform ini salah satu hal yang menonjol adalah adanya program PKB guru dan tenaga kependidikan yang diadakan oleh Direktorat GTK kementerian Agama RI bekerja sama dengan World Bank. pada tahun 2023 penyelenggaraan dipusatkan pada zona 1 yang telah dilaksanakan di Jakarta dan Zona 2 dilaksanakan di Surabaya (31/10-4/11/23). Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan salah satu prioritas strategi Kementerian Agama melalui Dirjen Pendidikan Islam dalam meningkatkan pendidikan Islam yaitu meningkatkan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan. Salah satu cara mewujudkan tujuan tersebut dibukalah kesampatan bagi para guru untuk menjadi Fasilitator Daerah (Fasda) di setiap kabupaten.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bantul, DI Yogyakarta, Mafrudah, S.Ag, M.Pd.I, telah terpilih sebagai Fasilitator Daerah (Fasda) K2M (Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri) yang memegang peran penting dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Sebagai salah satu Fasda, beliau telah mengikuti pelatihan intensif selama lima hari di Hotel Harris Surabaya, yang berlangsung mulai tanggal 31 Oktober hingga 4 November 2023.
Fasda K2M merupakan posisi yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia. Tugas utama seorang Fasda adalah menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan, workshop, dan program pengembangan bagi kepala madrasah tsanawiyah di wilayahnya, serta memfasilitasi pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara kepala madrasah. Dalam pelatihan di Hotel Harris Surabaya, Mafrudah bergabung dengan sejumlah Fasda K2M lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menjalani program pelatihan yang mencakup berbagai aspek manajemen dan pengembangan madrasah, termasuk pengelolaan keuangan, kurikulum, sumber daya manusia, dan teknologi pendidikan. Melalui pokja di daerahnya diharapkan fasilitator dapat menjadi penggerak kelompok kepala madrasah yang terdapat di daerah domisili para peserta pelatihan.
Selain itu, dalam pelatihan tersebut, kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah, yang juga merupakan salah satu Fasda, ditunjuk sebagai pengurus kelas. Tugas pengurus kelas ini mencakup koordinasi kegiatan pelatihan dan memastikan kelancaran seluruh program selama lima hari pelatihan di Hotel Harris Surabaya. Kepala MTsN 6 Bantul dan rekan-rekannya Fasda diharapkan dapat membawa pemahaman dan pengetahuan baru yang mereka peroleh selama pelatihan ini untuk memajukan kualitas pendidikan di madrasah di seluruh Indonesia. Ini merupakan langkah penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Islam dan pembangunan karakter generasi muda di negeri ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H