Mohon tunggu...
Ely Widayati
Ely Widayati Mohon Tunggu... Guru - Guru pemelajar

Perempuan yang mempunyai kegemaran menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Duka Mendalam Menyelimuti Keluarga Matsanaba

2 Maret 2023   10:27 Diperbarui: 2 Maret 2023   12:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MTsN 6 Bantul dan keluarga besar hari itu benar-benar mngalami duka mendalam. Pasalnya salah satu ibunda dari guru tahfidhnya meniggal dunia. Banyak karangan bunga dan pesan maya menyelimuti kedukaan salah satu warna madrasah tersebut. Kepala madrasah Mafrudah segera melaksanakan kegiatan  takziah ke kediaman Alm. Ibu Hj. Markanah, Istri Alm. Bapak K. H. Wazirudin yang juga pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatusy Syubban yang berada di Kanggotan Lor, Pleret, Bantul pada Selasa (27/02/23). Sontak keluarga yang ditinggalkan sangat terpukul pasalnya setelah dinyatakan sehat dari rumah sakit di Pleret, almarhumah kelihatan sehat dan bugar. 

Beliau merupakan Ibu dari salah satu Guru Tahfidz di MTsN 6 Bantul yaitu Faridatul Bahiyah. Kedatangan Mafrudah untuk menyampaikan bela sungkawa serta doa dan menguatkan keluarga sepeninggal Ibu Hj. Markanah.  Sebagai ungkapan bela sungkawa, Kepala MTsN 6 Bantul Mafrudah mengajak Kepala Tata Usaha serta Waka Humas dan guru yang sedang tidak mengerjakan hal penting untuk ikut membesamai takziah ke rumah duka yang berada di kecamatan Pleret tersebut.

"Kami seluruh warga MTsN 6 Bantul turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Nyai Hj. Markanah Wazirudin Ibunda dari Bu Faridatul Bahiyah. Selanjutnya kami turut mendoakan semoga Ibu Nyai Hj. Markanah Wazirudin diampuni segala dosanya, diterima segala amal kebaikannya, dan Husnul khatimah. Semoga Ibu Faridatul Bahiyah sekeluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan," ungkap Mafrudah kepada Faridatul Bahiyah sekeluarga.

Mafrudah mengaku  bahwa Farida merupakan sosok guru yang sabar, santun, dan gigih dalam memberikan ilmu serta mendidik siswa. Mafrudah juga berharap agar dapat tabah, sabar dan ikhlas sehingga tetap bersemangat kembali guna mendidik dan memotivasi siswa di madrasah. Farida sendiri juga menyampaikan terima kasih atas silaturahmi, perhatian, serta kasih sayang seluruh warga MTsN 6 Bantul untuk dirinya sekeluarga. Ia berkata bahwa ia akan tetap selalu semangat untuk mendidik, memotivasi, berkarya dan berjuang di Madrasah. 

"kepergian ibu saya benar-benar membuat kami terluka. Bagaimana tidak, sepeninggal dari rumah sakit, badanya segar, makan dengan lahab. kami sungguh merasa shook", ungkap Farida. (bel) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun