Oleh Elyta Eparlina, S.Pd. (Mahasiswa Pascasarjana MP Angkatan 9, UPS Tegal)
Madrasah merupakan lembaga pendidikan agama Islam yang memiliki peran penting dalam menyebarluaskan nilai-nilai Islam kepada generasi muda. Saat ini, terdapat sebuah konsep kurikulum yang dikenal sebagai Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan pada madrasah di Indonesia. Kurikulum Merdeka pada madrasah bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual yang seimbang. Dalam kurikulum ini, siswa diharapkan tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan kepercayaan diri.
Dalam implementasinya, Kurikulum Merdeka memperkenalkan model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan, seperti berpikir kritis, problem solving, dan kemampuan berkomunikasi yang efektif. Selain itu, siswa juga akan dilibatkan dalam program ekstrakurikuler yang menunjang pengembangan bakat dan minat mereka. Kurikulum Merdeka pada madrasah juga menekankan pada pengembangan karakter siswa, seperti kejujuran, kepedulian, dan rasa empati. Dengan demikian, diharapkan lulusan madrasah yang dihasilkan dapat menjadi individu yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka pada madrasah merupakan inovasi yang positif dalam dunia pendidikan. Dengan menerapkan kurikulum ini, diharapkan madrasah dapat mempersiapkan generasi muda yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Kurikulum Merdeka adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk memperbarui dan memodernisasi sistem pendidikan di Indonesia. Saat ini, implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya dilakukan di sekolah umum, tetapi juga di madrasah. Perkembangan Kurikulum Merdeka di madrasah saat ini terus berkembang dan banyak madrasah yang telah menerapkannya. Tujuan utama dari kurikulum ini adalah untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat di abad ke-21.
Kurikulum Merdeka di madrasah juga menekankan pada pengembangan karakter dan nilai-nilai Islam yang universal. Selain itu, kurikulum ini juga memperkenalkan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu baru, seperti teknologi informasi, kewirausahaan, dan bahasa asing. Dengan menerapkan Kurikulum Merdeka, diharapkan madrasah dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia global. Namun, implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah juga masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya pelatihan bagi guru.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan kebebasan pada sekolah untuk menentukan materi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Namun, penggunaan kurikulum merdeka di madrasah memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi. Pertama, madrasah memiliki ciri khas dalam pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum merdeka mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kaidah-kaidah pengajaran di madrasah. Oleh karena itu, diperlukan adaptasi dan modifikasi pada kurikulum merdeka agar dapat diimplementasikan dengan baik di madrasah. Kedua, penggunaan kurikulum merdeka di madrasah juga memerlukan ketersediaan sumber daya yang memadai, seperti buku pelajaran, bahan ajar, dan sumber daya manusia yang kompeten. Hal ini menjadi tantangan karena madrasah seringkali memiliki keterbatasan sumber daya. Ketiga, pelaksanaan kurikulum merdeka di madrasah juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Kurikulum merdeka mungkin belum familiar bagi sebagian orang, sehingga dibutuhkan sosialisasi dan penyuluhan agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Namun, meskipun ada tantangan dalam penggunaan kurikulum merdeka di madrasah, hal ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa. Kurikulum merdeka dapat memberikan kebebasan pada madrasah dalam menentukan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan sekitar.
Pada saat ini, penggunaan kurikulum merdeka di madrasah masih dalam tahap pengembangan dan implementasi, sehingga belum ada regulasi yang secara khusus mengatur penggunaannya. Namun, Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi madrasah dalam menerapkan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya baru pada tahun ini yakni tahun Pelajaran 2023/2024, itu baru untuk kelas 1 dan kelas 4 pada MI, Kelas 7 pada MTs, dan kelas 10 pada MA.
Penggunaan Kurikulum Merdeka di madrasah saat ini juga sangat relevan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di era globalisasi. Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat, serta memberikan ruang yang lebih luas bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
Dalam Kurikulum Merdeka, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari dan menentukan cara belajar yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempercepat proses pembelajaran. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pengembangan karakter siswa, seperti kepemimpinan, kemandirian, dan kepercayaan diri.
Kepercayaan diri yang dimaksud adalah keyakinan pendidik agar dapat terus belajar dan mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya dalam mengimplementasikan kurikulum. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024, bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasilaDimensi Profil pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamin dirancang untuk menjawab profil atau kompetensi pelajar yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Tujuan Pendidikan Nasional bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karena madrasah mempunyai keunikan dan kekhasan, maka ada tambahan dengan istilah Rahmatan Lil Alamin. Difokuskan pada penanaman moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat.